Merupakan sebuah lampion berukuran besar, hasil perpaduan budaya Tiongkok (Cina) dan Jawa.
Umumnya, masyarakat Semarang akan menjadikan teng-tengan sebagai alat penerang di malam hari.
Nama teng-tengan diambil karena memang cara membawa lampion ini umumnya dengan cara di teng-teng.
Baca Juga: Baklava, Dessert Khas Timur Tengah Banyak Dijual Bulan Puasa dan Jelang Lebaran, Ini Asal-Usulnya
Kerajinan dari Eceng Gondok
Kawasan tanah di Semarang yang lembab dan berair memungkinkan eceng gondok tumbuh subur di sejumlah lahan basah di kawasan tersebut.
Hal inilah yang menjadikan kota Semarang memiliki pasokan eceng gondok yang melimpah.
Untuk menyiasati hal itu, masyarakat setempat kemudian mengolah eceng gondok menjadi sejumlah souvenir yang bisa dijadikan oleh-oleh bagi para wisatawan.
Aneka souvenir yang dibuat dari eceng gondok ini yakni keranjang, tas, sandal, nampan, vas bunga, dan masih banyak lagi.
Kamu pun bisa membeli kerajinan eceng gondok tersebut sebagai oleh-oleh khas Semarang.
Selain yang telah disebutkan diatas, souvenir lainnya yang menggambarkan keindahan kota Semarang dan cocok dijadikan oleh-oleh yakni mug, pin, tas kanvas, dan juga wayang kulit.***