Menguak Sejarah Citarum, Sungai Terpanjang di Jawa Barat yang Punya Beberapa Penunggu Makhluk Tak Kasat Mata

photo author
- Selasa, 20 Februari 2024 | 22:02 WIB
Pesona Sungai Citarum di Rajamandala, Cianjur, Jawa barat. (Gorajuara/ Facebook/ Febry Agung Wicaksono)
Pesona Sungai Citarum di Rajamandala, Cianjur, Jawa barat. (Gorajuara/ Facebook/ Febry Agung Wicaksono)

GORAJUARA - Sungai Citarum merupakan sungai terpanjang dan terluas di Jawa barat, yaitu luas 8.779,20 kilometer persegi dan panjang 3.332,97 kilometer.

Sejarah Citarum berawal dari masa kerajaan Tarumanegara yang dulu menguasai sungai ini.

Dia memberinya nama, Ci yang berarti air/sungai dan Tarum itu nama tumbuhan yang hidup disekitaran sungai.

Baca Juga: Kapal TNI Berlabuh di Pinggir Kali Citarum? Yuk, Intip Lebih Jauh ke Dalam Kapal, Ada Tempat Karoke Juga Loh

Tumbuhan tarum/nila inilah yang menjadi sumber penghasilan terbesar kerajaan Tarumanegara.

Dikutip gorajuara dari kanal youtobe Legenda Senja, kerajaan Tarumanegara membudidayakan tanaman Tarum di sepanjang sungai.

Serta menjadikan salah satu ladang perdagangan ekspor kerajaan Tarumanegara.

Baca Juga: INILAH Sambal Lalapan Citarum, Rekomendasi Tempat Makanan Sunda di Bandung yang Lengkap Banget

Sebab tanaman Tarum/nila ini merupakan bahan pewarna biru yang digunakan untuk mewarnai jubah kebesaran para bangsawan, seperti kaisar Tiongkok.

Berkat tanaman itulah, kerajaan Tarumanegara menjadi makmur bahkan sampai memperluas wilayah kekuasaannya di Jawa Barat hingga Lampung.

Bukti peninggalan kerajaan Tarumanegara bisa dilihat dari komplek bangunan kuno dari abad ke 4, seperti di situs Batu Jaya dan situs Cibuaya.

Baca Juga: Menyelesaikan Permasalahan, dengan Cara Ini Sungai Citarum Bisa Terus Harum

Menunjukan adanya permukiman dibagian hilir sungai Citarum, sisa-sisa kebudayaan pra Hindu pada abad ke 1 juga ditemukan di sana.

Di sungai Citarum ini juga terdapat misteri para makhluk penunggu sungai, salah satunya adalah Munding Dongkol.

Digambarkan seperti siluman kerbau yang tanduknya patah dan menggelantung kebawah.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: R Herdiawan

Sumber: opendata.jabarprov.go.id

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini