Dirinya kemudian mendekat, mencoba untuk membangunkannya, namun dalam pada itu tiba-tiba ada bintang jatuh seukuran kelapa, tepat di samping kepala Panembahan Senopati.
Betapa terkejutnya Ki Juru Martani menyaksikan peristiwa itu, dalam suasana kaget dan bingung lalu mendekati sang Panembahan.
Lantas Ki Juru Martani membangunkannya, seraya menanyakan benda bercahaya yang berada di samping kepalanya.
Panembahan Senopati pun kaget, karena dirinya tidak tahu mengenai benda bercahaya yang berada di samping tempat tidurnya.
Panembahan Senopati sendiri tidak pernah melihat dan bertemu sebelumnya dengan bintang jatuh tadi.
Bintang jatuh kemudian memberikan jawaban, tapa dan semadi yang telah dilakukan Panembahan demi memohon petunjuk Hyang Maha Kuasa sudah diterima dan dikabulkan.
Panembahan Senopati akan menjadi Raja di Tanah Jawa, bahkan hingga anak cucunya kelak akan memegang kekuasaan dan bertahta.
Hal tersebut sebagaimana Gorajuara kutip dari laman disbud.bantulkab.go.id, mengenai asal-usul Petilasan Parangkusumo.
Diketahui, destinasi wisata Pantai Parangkusumo merupakan salah satu pantai yang dianggap sakral dan mistis bagi sebagian masyarakat Jogja.
Karena diyakini merupakan salah satu pintu gerbang menuju kerajaan gaib Laut Selatan, Istana bawah laut Nyi Roro Kidul.
Mungkin jika kita berkunjung ke beberapa lokasi akan menjumpai beberapa wadah kecil yang berisi sesajen, tempat diletakannya bunga tabur dengan baunya yang khas.
Tidak hanya itu, pantai yang satu kawasan dengan Parangtritis ini tidak hanya menonjol di dalam hal yang berbau mistis, tetapi banyak juga keindahan yang terlihat di lokasi.***