GORAJUARA - Salah satu yang menjadi sorotan dalam kasus tragedi Kanjuruhan adalah terkait dengan jadwal laga antara Arema FC melawan Persebaya.
Sebagaimana diketahui tragedi Kanjuruhan telah menelan korban tewas 125 orang (angka resmi) dan ratusan orang alami luka-luka.
Oleh karenanya, TGIPF atau Tim Gabungan Independen Pencari Fakta akan menelusuri jaringan bisnis hingga pengiklan laga Arema FC vs Persebaya.
Mengapa permintaan kepolisian untuk mengadakan pertandingan di sore hari, tidak dipedulikan dan tetap bermain di malam hari. Inilah salah satu yang akan diselidiki.
Menurut arahan Presiden Jokowi, TGIPF bekerja tidak lebih dari sebulan.
"Presiden minta jangan sampai sebulan. Kan kita harus menemui, melihat lapangan, menemui siapa yang menyaksikan, siapa yang memberi komando, jaringannya dengan siapa kok bisa jadwal pertandingan yang diusulkan sore tetap berubah malam," ujar Menko Polhukam sekaligus Ketua TGIPF, Mahfud MD, pada Selasa, 4 Oktober 2022.
Baca Juga: Masa Depan Timnas Terancam Akibat Tragedi Kerusuhan di Stadion Kanjuruhan Malang
Dasar TGIPF bekerja, menurut Mahfud, presiden akan mengeluarkan Surat Keputusan Presiden (Keppres) pada hari ini.
Keppres menjadi naungan bagi tim dari berbagai institusi yang bekerja menginvestigasi kejadian di Stadion Kanjuruhan.
"Misalnya Menpora punya tim, PSSI punya tim, Irwasum punya tim, itu bagus untuk menyelidiki itu agar terang lalu nanti dikoordinasikan dengan kami di sini, di Kemenko Polhukam. Jadi ini yang dibentuk oleh presiden," ujarnya.
Baca Juga: Inilah Ucapan Klub-Klub Dunia yang Ikut Prihatin atas Tragedi Kanjuruhan yang Tewaskan Ratusan Orang
Mahfud mengatakan bahwa nanti akan difokuskan pada tugas dan tanggung jawab masing-masing tim sesuai dengan Keppres.
"Ketika bagi tugas itu bisa memanggil orang, bisa mendatangi tempat, nah itu kan harus dibagi karena banyak pihak. Ada yang harus ke FIFA, ada yang harus ke Polri, ada yang harus ke lapangan dan sebagainya," ujarnya.***