Bagaimana Thailand Meredam Permainan Timnas Indonesia di Final Leg Pertama Piala AFF 2020?

photo author
- Jumat, 31 Desember 2021 | 16:21 WIB
Analisis taktik Thailand kontra Indonesia  (Gorajuara/dok: Twitter @ruangtaktik)
Analisis taktik Thailand kontra Indonesia (Gorajuara/dok: Twitter @ruangtaktik)

GORAJUARATimnas Indonesia babak belur di tangan Thailand ketika melakoni partai final leg pertama Piala AFF 2020 pada Rabu 29 Desember 2021.

Setelah beberapa kali sempat melakukan penyerangan, Ricky Kambuaya dan kawan-kawan akhirnya dibekuk dengan perolehan 4-0 bagi kemenangan negara gajah putih tersebut.

Poin-poin analisis dibawah dilansir dari thread yang dibuat oleh akun Twitter @ruangtaktik, sebuah akun yang fokus mengkaji aspek taktis pertandigan sepak bola, pada Kamis 30 Desember 2021 pukul 17.54 WIB.

Baca Juga: 3 Metode yang Bisa Dilakukan untuk Mengatasi Keringat Berlebih

Menurut Ruang Taktik, ada beberapa pelajaran yang bisa dipetik skuad Indonesia, yakni:

1. Mengorganisir Pressing

Anak asuhan Alexandre Polking menunjukan cara bermain high pressing kepada timnas Indonesia, agresif kepada pemegang bola dan ketat menjaga opsi terdekat.

Prinsip high press membuat timnas sering melakukan salah umpan, akibatnya timnas yang terbiasa bermain umpan pendek jadi kesulitan karena memberikan umpan panjang yang tidak terarah.

Baca Juga: Lagu Teranyar Mahalini Feat Nuca 'Janji Kita', Seakan Mengisahkan Tentang Cerita Mereka Berdua

2. Fleksibilitas Penempatan Posisi Antar Lini

Timnas bisa mempelajari bagaimana kolektivitas Thailand mampu menghidupkan koneksi antar pemain.

Untuk terciptanya koneksi antar pemain, Polking mengizinkan pemainnya keluar dari posisi untuk menciptakan jalur umpan ke berbagai arah.

Koneksi penting untuk memprogresi bola ke depan, seperti saat Kambuaya dan dedik menghidupkan koneksi dengan Ridho, lalu dikoneksikan ke arah Irja.

Baca Juga: Pentahelix, Sekda Kab Bandung Ajak Media Berkolaborasi

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Ahmad Fauzi Jaelani

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini