GORAJUARA - Kandasnya hubungan politik antara Turki dan Swedia bukan hanya terjadi saat aksi demonstrasi yang dilakukan Politisi Partai Stram Kurs, Rasmus Paludan saat membakar Al-Quran di Stockholm.
Proses pendaftaran Swedia ke NATO sedang berjalan ditengah ketegangan hubungan dengan Turki hingga Rasmus Paludan menghancurkan kepercayaan Erdogan.
Sehari setelah memanggil duta besar Swedia atas demo terbaru Rasmus Paludan, Ankara mengatakan pihaknya membatalkan kunjungan menteri pertahanan Pal Jonson yang dijadwalkan pada 27 Januari mendatang.
Baca Juga: Ngeri! Sosok Bogard Tangan Kanannya Garp Akhirnya Terkuak di One Piece 1073? TERNYATA....
Saat ini Swedia membutuhkan dukungan Turki untuk masuk ke NATO karena kekhawatiran di Eropa tumbuh setelah invasi Rusia ke Ukraina.
Dilansir GORAJUARA dari laman aljazeera.com, berikut ini adalah drama terbaru antara Turki dan Swedia :
Pada 12 May 2022 Presiden Finlandia Sauli Niinisto dan Perdana Menteri Sanna Marin mengumumkan bahwa, Finlandia harus mendaftar untuk bergabung dengan aliansi militer NATO "tanpa penundaan".
Keesokan harinya 13 Mei 2022, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan Ankara tidak mungkin mendukung Swedia dan Finlandia bergabung dengan Aliansi Militer Trans-Atlantik, menandakan adanya kesulitan bagi kedua negara untuk bergabung dengan organisasi tersebut.
Dua hari kemudian 15 Mei 2022, Pemerintah Finlandia secara resmi mengumumkan niatnya untuk bergabung dengan NATO. Tak lama kemudian disusul Partai penguasa Swedia.
Presiden Erdogan mengkonfirmasi penentangan Turki terhadap keanggotaan NATO untuk Finlandia dan Swedia pada 16 Mei 2022.
“Kami tidak akan mengatakan 'ya' kepada mereka yang menerapkan sanksi kepada Turki untuk bergabung dengan organisasi keamanan NATO,” kata Erdogan pada konpers, merujuk pada keputusan Swedia pada 2019 menangguhkan penjualan senjata ke Turki atas operasi militernya di negara tetangga Suriah.
Turki juga menuduh kedua negara itu menyembunyikan kelompok "teror", termasuk Partai Pekerja Kurdistan (PKK), yang dimasukan daftar hitam oleh Ankara, Uni Eropa, dan Amerika Serikat.
18 Mei 2022, Finlandia dan Swedia secara resmi mendaftar untuk bergabung dengan aliansi militer terbesar di dunia itu.
Baca Juga: One Piece 1074: Oda Ungkap Siapa Admiral Terkuat Saat Ini, Ternyata Dia Belum Pernah Bertemu Luffy