GORAJUARA - Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional ( BKKBN) saat ini telah bekerja sama dengan Kementerian Agama ( Kemenag ) telah mengeluarkan edaran tentang agar tiga bulan sebelum menikah para calon pengantin sudah memiliki sertifikat Elsimil.
Sertifikat Elsimil kemudian dilaporkan ke Kantor Urusan Agama ( KUA ) di wilayah setempat.
Direktur Bina Ketahanan Remaja Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional ( BKKBN ) yaitu dr Victor Palimbong menegaskan bahwa setiap calon pengantin yang akan menikah harus memiliki sertifikat Elektronik Siap Nikah Siap Hamil atau Elsimil sebelum melangsungkan pernikahan.
Baca Juga: Kepala Seorang Ustadz Dibacok Seorang Pemuda, Kenapa?
"Oleh karena itu, saya imbau agar semua calon pasangan pengantin, sebelum mendaftarkan diri di Kementerian Agama agar memiliki sertifikat Elsimil. Dan apabila belum memiliki sertifikat tersebut, maka tidak boleh menjalankan pernikahan," ujar dr Victor melalui keterangannya pada Kamis ( 12/1/2023 ).
Minimal tiga bulan sebelum menikah, dr Victor mengajak para calon pengantin untuk mengunduh dan mengisi aplikasi Elsimil setelah sebelumnya melakukan pemeriksaan kesehatan yang meliputi antara lain usia, berat badan, pemeriksaan kadar Hemoglobin ( HB ) dan ukuran lengan atas.
Adapun dr Victor merincikan hingga 30 Desember 2022 sudah ada 724.353 calon pengantin yang sudah melakukan registrasi di aplikasi Elsimil dan 394.374 diantaranya telah mengisi kuisioner kesehatan tersebut.
Baca Juga: BPOM : Ternyata Nitrogen Cair Pada Makanan Siap Saji Bisa Bahayakan Tubuh
"Salah satu strategi dari percepatan penurunan stunting yang dilaksanakan oleh BKKBN adalah strategi percepatan penurunan stunting dari hulu dengan skrining, edukasi kesehatan reproduksi dan gizi serta pendampingan bagi calon pengantin lewat aplikasi Elektronik Siap Nikah Siap Hamil atau Elsimil," ujarnya.
Sambung Victor aplikasi Elsimil itu sendiri sejalan dengan roh reformasi birokrasi, yaitu sistem pelayanan digital.
Dinilai dr Victor angka anemia yang tinggi pada remaja dan Calon Pengantin perempuan berkontribusi besar dalam meningkatkan angka prevalensi stunting.
Baca Juga: Elma Theana Sebut Ferry Irawan Sedih Gegara Tak Ada yang Percaya Hingga Tak Sempat Ganti Baju
"Bila kita dapat mengoreksi anemia pada calon pengantin, artinya kita dapat menyingkirkan risiko bayi berat badan lahir rendah ( BBLR ) hingga risiko stunting bisa kita hindari. Dalam implementasi strategi ini dalam bentuk kegiatan skrining dan edukasi serta pendampingan, akan menghasilkan outputnya sertifikat siap nikah," ujarnya menegaskan.***
