Teks Khutbah Terakhir Rasulullah SAW Penting Nih

photo author
- Rabu, 14 September 2022 | 17:20 WIB
Rasulullah saw dan khutbah terakhirnya. (Gorajuara/ dok: Pikiran Rakyat)
Rasulullah saw dan khutbah terakhirnya. (Gorajuara/ dok: Pikiran Rakyat)

GORAJUARARasulullah SAW telah menjalankan tugasnya dalam menyampaikan risalah Islam kepada umat manusia.

Tidak satu pun firman Allah yang tidak disampaikan Rasulullah SAW. Semuanya telah disampaikan.

Tidak satu pun wahyu Allah yang ditambah, dikurangi atau dimodifikasi oleh Rasulullah SAW.

Baca Juga: Teks Khutbah Jumat Terbaru, Hari Ini: Manusia Dibangkitkan dari Kematian Telanjang, Laki Perempuan Berbaur

Allah pun telah menjamin bahwa apa yang diucapkan Rasulullah SAW merupakan wahyu Allah, firman-Nya.

Demikian pula dengan khutbah terakhir Rasulullah SAW yang juga dikatakan sebagai khutbah perpisahan. Khutbah ini disampaikan pada 9 Zulhijjah tahun 10 Hijriah. Berikut khutbah lengkapnya.

Wahai sekalian manusia! Dengarkanlah baik-baik apa yang hendak kukatakan! Aku tidak mengetahui, apakah aku dapat bertemu dengan kalian semua selepas tahun ini.

Baca Juga: Teks Khutbah Jumat Singkat Terbaru, Paling Bagus, Menyentuh Hati dan Lengkap dengan Doanya : Bekal Akhirat

Oleh karena itu, dengarlah dengan teliti kata-kataku dan sampaikanlah kepada orang-orang yang tidak dapat hadir di sini pada hari ini.

Wahai manusia, sebagaimana kalian menganggap bulan ini dan kota ini sebagai suci, anggaplah jiwa dan harta setiap orang Muslim sebagai suci.

Kembalikan harta yang diamanahkan kepada kalian kepada pemiliknya yang berhak. Janganlah kalian sakiti siapa pun agar orang lain tidak menyakiti kalian lagi.

Baca Juga: Teks Khutbah Jumat Edisi 2 September 2022, Tujuan Hidup manusia, Kejarlah Akhirat Jangan Lupakan Dunia!

Ingatlah bahwa sesungguhnya kalian akan menemui Tuhan kalian dan Dia pasti membuat perhitungan di atas segala amalan kalian. Allah telah mengharamkan riba, oleh karena itu segala urusan yang melibatkan riba dibatalkan mulai sekarang.

Berwaspadalah terhadap setan demi keselamatan agama . Dan dia (setan) telah berputus asa untuk menyesatkan kalian dalam perkara-perkara besar, maka waspadalah supaya  tidak mengikutinya dalam perkara-perkara kecil.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Wulan Dini

Sumber: Pikiran Rakyat

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini