GORAJUARA – Setelah kematiannya dipublikasi, tak sedikit beberapa dari mereka mengungkapkan kebaikan-kebaikan Eril yang telah ia lakukan semasa hidupnya.
Eril dikenal sebagai sosok yang pendiam, namun ramah pada siapapun semasa hidupnya. Bahkan, beberapa di antara mereka hampir tidak mengenali atau tidak tahu kalau Eril adalah anak seorang pejabat.
Lalu apa saja kebaikan-kebaikan Eril semasa hidupnya?
Baca Juga: Indonesia Open 2022: Apriyani/Siti Fadia Gugur di Perempat Final
Dikutip dari channel YouTube Intens Investigasi yang diunggah pada Kamis, 16 Juni 2022, berikut Kebaik Eril semasa hidupnya.
Pertama, Eril pernah membantu pengobatan seorang anak yang tidak ia kenal. Anak tersebut adalah anak dari Ibu Peni, yang ia temui di pinggir jalan. Ibu Peni bilang, saat anaknya jatuh sakit 2020 akibat komplikasi dan Covid-19 sehingga harus dirawat di rumah sakit.
Namun pada saat itu, Ibu Peni kekurangan uang, hingga Almarhum Eril memberikan uang sebesar 600 ribu untuk biaya rumah sakit. Bahkan Alm. Eril juga ikut membantu menggalang dana untuk anak ibu tersebut.
Baca Juga: PPDB SMA SMK Jateng 2022 Sudah Dibuka, Ganjar Pranowo: Daftarnya Tak Usah Berebut Banyak Kuota
Dan saat anak tersebut meninggal, ia dengan sukarela mencarikan ambulans untuk mengantarkan jenazah anaknya.
Kedua, sang guru juga mengungkapkan, bahwa Eril adalah sosok yang rendah hati. Meskipun anak seorang Gubernur Jawa Barat, tapi Eril dekat dengan para guru dan karyawan sekolahnya.
Eril bahkan pernah memberikan sepedanya pada salah satu karyawan di sekolah tersebut. Tak hanya itu, Eril juga memberikan sepatu yang ia beli di Spanyol, untuk satpam yang sering ia titipkan sepeda.
Ketiga, Eril rela jadi supir mobil, di salah satu wedding organizer di Bandung. Farhan menjadi saksi mata, saat Eril bekerja part time menjadi supir wedding organizer. Menurut Farhan, Eril adalah sosok yang mandiri yang tidak bergantung pada kedua orang tuanya.
Keempat, Eril mandiri sejak kecil, dan tidak membuat repot asistennya. Kang Endar juga memberikan kesaksian atas Eril, bahwa Eril bahkan menganggapnya sebagai keluarga sendiri.
“Eril itu orangnya cerdas, ulet sejak kecil. Ya baik … dia gak pernah yang kerja itu, sebagai pekerja. Dia menganggap ke semua pekerja itu sebagai keluarga. Soalnya ibu sama bapak mengajarkan pada Aa, A Endar ini yang anterjemput Aa anggap sebagai kakak sendiri. Jadi gak pernah ngeluh, gak pernah nyuruh-nyuruh gimana gitu,” ujar Endar.
