Pemkab Bandung Siapkan Anggaran BTT Untuk Penanganan Bencana Alam

photo author
- Rabu, 10 November 2021 | 09:01 WIB
Sekda Kabupaten Bandung DR. H. Cakra Amiyana (Gorajuara.com/Sastra Firmansyah)
Sekda Kabupaten Bandung DR. H. Cakra Amiyana (Gorajuara.com/Sastra Firmansyah)

GORAJUARA - Sekretaris Daerah Kabupaten Bandung DR. H. Cakra Amiyana menyatakan Pemkab Bandung terus berupaya mengantisipasi ancaman bencana alam, di antaranya banjir bandang dan longsor di Kabupaten Bandung.

Mengingat saat ini memasuki musim hujan, dan di beberapa kecamatan sudah terjadi banjir dan longsor, di antaranya di Kecamatan Kertasari dan Pangalengan belum lama ini. 

"Bahkan Pak Bupati Bandung HM. Dadang Supriatna sudah melakukan pemantauan dan peninjauan ke lokasi bencana alam longsor, di antaranya di Kecamatan Pangalengan," kata Cakra Amiyana kepada wartawan di sela-sela pembukaan Futsal Competition Bupati Cup 2021 di kawasan Stadion si Jalak Harupat Kutawaringin Kabupaten Bandung, Selasa 9 November 2021.

Baca Juga: Astagfirullah! Viral Video Makam Vanessa dan Bibi Rusak Diduga Akibat Dijadikan Objek Konten

Baca Juga: Kurangi Beban Biaya ke TPA, Warga Kota Cimahi Diminta untuk Pilah Sampah Sejak dari Rumah

Untuk mengantisipasi terjadinya bencana alam, imbuh Cakra Amiyana, Pemkab Bandung sudah menyiapkan anggaran dari belanja tidak terduga (BTT).

Untuk penanganan pascabencana alam atau deteksi dini risiko bencana alam itu, Cakra Amiyana mengungkapkan, Pemkab Bandung melibatkan berbagai komunitas masyarakat, di antaranya komunitas kebencanaan, Tagana dan lainnya.

Sementara itu, penggiat kebencanaan siaga warga Kabupaten Bandung Yadi Mulyadi menyatakan, bahwa pihaknya masih melakukan upaya pemantauan untuk mendeteksi dini ancaman banjir bandang di kawasan hulu Sungai Citarum.

Baca Juga: Emma Detty Dilantik Jadi Ketua DPC PPLIPI, Bupati Bandung : Minta Perempuan Bersinergi Tanpa Pandang Profesi

Baca Juga: Polda Jatim: Tim Ahli Dilibatkan Ungkap Kecelakaan Vanessa Angel

"Karena dengan kondisi lingkungan yang rusak dan curah hujan yang cukup tinggi berpotensi terjadi ancaman banjir bandang," kata Yadi.

Ia mengungkapkan, untuk melakukan deteksi dini ancaman bencana banjir bandang itu, melalui pantauan cuaca secara manual. Di antaranya melalui pemantauan curah hujan dan lamanya durasi turun hujan.

"Saat ini, alat-alat pemantau curah hujan banyak yang rusak dan belum berfungsi optimal. Makanya kita melakukan pemantauan cuaca dengan cara pengamatan manual," tutupnya.***

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Buddy Wirawan

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini