news

WHO: Sirup Obat Batuk India Dikaitkan Sebagai Penyebab Kematian Anak-Anak di Uzbekistan

Jumat, 13 Januari 2023 | 15:51 WIB
WHO kaitkan Sirup Obat Batuk India sebagai penyebab kematian anak-anak di Uzbekistan. (Gorajuara/ dok: Pixabay/ FotoshopTofs)

GORAJUARA - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah mengeluarkan peringatan terhadap penggunaan dua sirup obat batuk buatan India yang terkait dengan kematian sedikitnya 20 anak di Uzbekistan.

Badan PBB mengatakan bahwa dua produk – AMBRONOL dan DOK-1 Max – yang dibuat oleh pabrikan India Marion Biotech “di bawah standar” dan gagal memenuhi standar kualitas.

Peringatan itu dirilis setelah setidaknya 20 anak meninggal di Uzbekistan bulan lalu setelah mengonsumsi sirup obat batuk dengan merek Doc-1 Max.

Baca Juga: Mulai Minggu Depan, Microsoft Akan Memperkenalkan Cuti Berbayar Tanpa Batas Untuk Semua Karyawan di AS

Sebagai tanggapan, kementerian kesehatan India menangguhkan produksi di perusahaan tersebut dan Uzbekistan melarang impor dan penjualan Doc-1 Max. India juga telah meluncurkan penyelidikan atas kematian di Uzbekistan.

WHO juga mengatakan bahwa analisis laboratorium terhadap sampel sirup AMBRONOL dan sirup DOK-1 Max “menemukan kedua produk mengandung dietilen glikol dan/atau etilen glikol dalam jumlah yang tidak dapat diterima sebagai kontaminan” yang beracun bagi manusia, terutama bagi anak-anak dan dapat mengakibatkan kematian.

Pejabat Marion Biotech tidak dapat dihubungi segera untuk memberikan komentar.

Baca Juga: Fans Ikatan Cinta Kalangkabut saat Kapal Arya Saloka dan Amanda Manopo Santer Dikabarkan Akan Bubar

Pada bulan Oktober, WHO mengeluarkan peringatan lain tentang produsen obat lain yang berbasis di India, Maiden Pharmaceuticals, setelah sirup obat batuknya mungkin terkait dengan 66 kematian di Gambia , kebanyakan anak-anak.

Analisis laboratorium juga mengkonfirmasi jumlah dietilen glikol dan etilen glikol yang “tidak dapat diterima”, menurut WHO.

India meluncurkan penyelidikan ke Maiden Pharmaceuticals tetapi kemudian mengatakan penyelidikan telah menemukan obat yang dicurigai memiliki "kualitas standar".

Baca Juga: Tornado Kuat Menghantam Kota Selma di Amerika Serikat, Ribuan Warga Terisolir

Demikian pula, pemerintah Indonesia melarang semua resep obat sirup dan obat cair serta penjualan bebas setelah kematian lebih dari 100 anak di negara ini akibat cedera ginjal akut (AKI) tahun ini, terkait dengan zat berbahaya dalam sirup obat.

Otoritas kesehatan Indonesia mengatakan bahwa mereka sedang menyelidiki kenaikan yang tidak dapat dijelaskan sejak Januari 2022 dalam jumlah kematian anak-anak akibat AKI. ***

Tags

Terkini