GORAJUARA – Jelang Pilpres 2024 semakin di depan mata. Pasalnya kurang dari 2 tahun lagi masa kepemimpinan Jokowi sebagai Presiden Indonesia hampir selesai.
Presiden Jokowi sudah menjabat selama 2 periode yaitu 2014-2019 dan 2019-2024. Tak terasa sudah hampir 10 tahun Jokowi memimpin Indonesia.
Selama menjabat sebagai Presiden banyak sekali hal-hal yang harus dibenahi. Tidak hanya itu sejumlah tantangan perkembangan zaman kian masif menjadi pekerjaan rumah bagi pemerintahan Jokowi.
Baca Juga: Ibrahim Rusli, Sosok Silvers Rayleigh One Piece Nyata Asal Indonesia
Namun yang menjadi perhatian saat ini ialah hawa panas menuju Pilpres 2024. Sejumlah partai politik juga telah melakukan wacana dan mengusung calon Presiden dan Wakil Presiden terbaik mereka.
Saat ini yang baru muncul ialah Anies Baswedan yang dengan lantang dan percaya diri menyatakan diri untuk maju di Pilpres 2024.
Prof. Tjipta Lesmana selaku pakar komunikasi politik memberikan pendapatnya terkait dukungan Jokowi terhadap Prabowo untuk maju di Pilpres 2024.
Baca Juga: Ramai Badai PHK, Ini 3 Hal yang Mesti Kamu Ketahui dari Sekarang!
Beliau juga memberikan kritikan kepada Jokowi atas pernyataan dukungan terhadap Prabowo. Dikutip gorajuara.com dari Youtube Indonesia Lawyers Club, Prof. Tjipta Lesmana memberikan pernyataan terkait pidato Jokowi.
“Jadi seolah-olah kita tuh diajak, sudah sepakatlah jangan ribut-ribut lah. Jangan pecah belah bangsa ini sepakat Prabowo jadi Presiden menggantikan saya nanti”, ungkap Prof Tjipta Lesmana.
Kemudian beliau juga berpendapat terkait etika komunikasi politik dari Presiden Jokowi. “Ini dimana demokrasinya disini, bingung juga saya. Saya begitu dengar pidato itu, saya lihat di Televisi langsung saya ngomong sama teman saya. Jokowi telah melanggar etika politik”, ungkap Prof. Tjipta Lesmana.
Baca Juga: One Punch Man Terbaru, God: Musuh Terkuat Saitama dari Multiverse Lain
Beliau juga menegaskan bahwasanya seorang Presiden Republik Indonesia semestinya mengayomi semuanya. Kalau untuk dukungan diperbolehkan saja, akan tetapi didukung dari belakang.
Prof. Tjipta Lesmana selaku ahli dan pengamat di bidang komunikasi politik juga mempertanyakan sikap dan perilaku Presiden Jokowi yang semestinya tidaklah harus melakukan hal tersebut terutama seputar Pilpres 2024.