GORAJUARA - Komnas HAM menjadi salah satu pihak yang ikut menyorot tragedi Kanjuruhan yang terjadi pada tanggal 1 Oktober 2022.
Dalam hal ini, Komnas HAM menyelidiki soal dugaan adanya kericuhan dari oknum suporter dalam tragedi Kanjuruhan.
Setelah ditelusuri dan diverifikasi, Komnas HAM mengatakan bahwa tidak ada oknum suporter yang berusaha untuk menyerang pemain atau memprovokasi dalam tragedi Kanjuruhan.
Berdasarkan keterangan suporter Arema FC, Komnas HAM menyebut jika para suporter masuk ke lapangan untuk menyemangati para pemain.
"Jadi mereka merangsek itu memang mau memberikan semangat, berkomunikasi dengan pemain," ujar M. Choirul Anam seperti dikutip Gorajuara dari kanal YouTube Humas Komnas HAM RI pada 7 Oktober 2022.
Dalam keterangannya kepada Komnas HAM RI, para suporter menyebut bahwa mereka mengatakan kalimat "Ini Satu Jiwa" dan "Ayo Arema jangan menyerah".
Baca Juga: Pernah Tampil Ala Aktor Era 70-an, Arya Saloka 'Kembali' Pamer Janggut dan Rambut Panjangnya
Selanjutnya, M. Choirul Anam (Komisioner Pemantauan dan Penyelidikan Komnas HAM RI) juga sempat bertanya kepada pemain Arema FC mengenai kalimat dukungan dari para suporter.
Dalam keterangannya, pemain Arema FC mengatakan atau membenarkan jika para suporter hanya menyampaikan kalimat-kalimat penyemangat.
"Nah, ketika kami cross check kalimat-kalimat itu juga, berdialog dengan teman-teman pemain (terutama pemain yang terakhir meninggalkan lapangan), itu juga disampaikan," ujar Anam.
Di samping itu, Anam juga menyebut para pemain Arema FC mengatakan bahwa para suporter hanya bermaksud untuk merangkul mereka.
Baca Juga: 5 Olahraga yanag Bisa Mengecilkan Perut Buncit dalam Seminggu