GORAJUARA - Resesi Ekonomi dapat diartikan secara sederhana sebagai suatu kondisi dimana perekonomian suatu negara sedang memburuk yang terlihat dari Produk Domestik Bruto (PDB) yang negatif.
Sebelumnya Sri Mulyani mengatakan kondisi dari Resesi Ekonomi Global ini dapat menciptakan stagflasi, dimana pertumbuhan ekonomi melambat, disertai dengan kenaikan harga (inflasi).
Disisi lain negara - negara maju seperti Amerika Serikat, Eropa dan Jepang dipredeksi ikut terseret dalam jurang Resesi Ekonomi Global akibat inflasi yang semakin meningkat.
Baca Juga: Menparekraf Sandiaga Uno Komentar Begini Saat Film Indonesia Tembus di BIFF 2022
Menurut Sri Mulyani Indonesia masih terbilang cukup aman, tetapi ada kemungkinan resiko Resesi Ekonomi yang dialami Indonesia yakni 3 persen.
Berikut dampak dari Resesi Ekonomi Global
1. Perlambatan Ekonomi akan membuat sektor riil menahan kapasitas produksinya sehingga pemutusan hubungan kerja (PHK) akan sering terjadi bahkan beberapa perusahaan tak lagi beroperasi.
2. Kinerja instrumen investasi akan mengalami penurunan sehingga investor cenderung menempatkan dananya pada bentuk investasi yang aman.
Baca Juga: Tragedi Kerusuhan di Stadion Kanjuruhan Malang, FIFA Akan Mengunjungi Indonesia
3. Ekonomi yang semakin sulit pasti berdampak pada pelemahan daya beli masyarakat karena mereka akan lebih selektif menggunakan uangnya dengan fokus pemenuhan kebutuhan terlebih dahulu.
Cara mengatasi dampak dari resesi dengan mulailah mengurangi dan tidak menambah beban - beban seperti pengeluaran uang.
Dan yang pastinya hiduplah dengan sewajarnya dan tidak perlu panik, tetap lakukan konsumsi seperti biasanya karena membantu Ekonomi tetap tumbuh.
Baca Juga: Sanksi FIFA yang Kemungkinan Diterima Indonesia Imbas Tragedi Kanjuruhan, Simak Poin-poinnya
Cermati juga kondisi perkembangan Ekonomi terbaru dan mulailah memanfaatkan peluang disekitarmu yang dapat bernilai Ekonomi.***