news

Hacker Bjorka Bisa Pancing Hacker Lain untuk Serang Pemerintah, Gildas Doegrat: Rasa Aman itu Berbahaya

Kamis, 15 September 2022 | 14:50 WIB
Gildas Deograt bicarakan soal Hacker Bjorka (Foto: Gorajuara.com/dok: Pikiran Rakyat Bekasi)

GORAJUARA – Bisa saja serangan yang dilakukan Bjorka ini tidak hanya berhenti pada dirinya saja, tetapi juga orang lain juga melakukan hal yang sama kalau pengamanan data kita tidak kuat. Gildas Deograt membenarkan pernyataan Deddy Corbuzier tersebut soal Hacker Bjorka.

"Betul atau satu orang bisa banyak akun, atau bahkan mungkin satu institusi yang terlibat atau bisa saja satu negara atau bisa saja sekelompok negara yang terlibat," ungkap Gildas Deograt soal hacker Bjorka.

"Karena kalau kita bicara siber apapun bisa terjadi termasuk berkaitan dengan isu geopolitik dan lain-lain kaitan dengan pertamina misalnya, kaitan dengan isu BBM, pemerintah dengan kondisi dan kegaduhan sekarang bisa jadi itu perang informasi itu juga. Jadi segala macam mungkin," tambah Gildas Deograt masih soal hacker Bjorka.

Baca Juga: Sadis, Kejam, Tak Punya Hati! Inilah Kejahatan Terburuk yang Dilakukan oleh Akainu di One Piece

Menurut Gildas Deograt, ia mengungkapkan lebih baik kita fokus bahwa rasa aman itu berbahaya, jadi saya menentang yang membuat konsep yang menciptakan konsep rasa aman.

Ia mengungkapkan bahwa institusi seperti Bank Indonesia, OJK, dan pemerintah sering kali menggungakan kalimat yaitu untuk menciptakan rasa aman, padahal itu bahaya menurutnya.

Karena itu yang membuat kita lengah, namun yang kita butuhkan mestinya ialah keamanan yang substantif. Substantif yaitu kalau aman ya bilang aman, kalau tidak aman ya bilang tidak aman, ungkapnya.

Walaupun hanya nomor telpon dan NIK, Gildas mengungkapkan bahwa itu adalah identitas kita pribadi. Kalau itu disalahgunakan untuk menipu atau seterusnya sangat mungkin.

Baca Juga: Serba-serbi Seputar Wakaf yang Harus Kamu Ketahui

Kemudian Deddy Corbuzier mengungkapkan ia pernah dijadikan oleh oknum tertentu untuk meminta sejumlah uang dengan alasan sebuah yayasan kepada petinggi pemerintah.

Kemudian apa yang seharusnya saat ini dilakukan oleh pemerintah? Kemudian Gildas mengungkapkan bahwa Presiden juga telah berupaya dan berdiskusi soal kasus ini.

Gildas Deograt mengungkapkan bahwa transformasi digital Indonesia 4.0 saat ini, dilakukan secara ugal-ugalan tapi tidak semuanya, hanya sebagian.

Kemudian ia menambahkan sepanjang yang Ia ketahui sebagai orang yang profesional di bidang siber mengungkapkan bahwasanya ibarat orang yang ngebut-ngebutan dijalan raya dan tidak memakai helm sebagai pelindung kepala.

Baca Juga: Dituding Sebagai Sosok di Balik Hacker Bjorka, ini Tanggapan Santai Muhammad Said Fikriansyah Pemuda Asal Cire

Halaman:

Tags

Terkini