Makanya ada insiden salah transfer yang bisa mencapai miliaran itu kemungkinan besar bisa terjadi, kemudian Gildas membenarkan hal tersebut dan itu sangatlah mungkin.
Berdasarkan pengalamannya, ia menceritakan bahwa Ia pernah beberapa kali menjadi saksi ahli untuk nasabah dan juga bank. “Selama kita bisa menyakinkan hakim kita mah menang”, ungkap Gildas.
Ia menceritakan pengalamannya saat jadi saksi ahli, ada nasabah di salah satu bank di Indonesia itu dia transaksi di ATM dua kali, bank dengan catatan di core banking di atm switching, dan di machine atm, menyatakan bahwa uangnya keluar dua kali, ungkapnya.
Baca Juga: Keren! Film Ngeri Ngeri Sedap Wakili Indonesia di Oscars 2023, Warganet: Semoga Lolos Nominasi!
Setelah dibandingkan intinya Ia berhasil meyakinkan hakim kalau ini bermasalah dan akhirnya menang di persidangan.
Dan itu merupakan salah satu manajemen resiko perbankan. Secara teknologi risk bila dibandingkan antara Indonesia dengan negara maju ialah kurang lebih sama yang beda hanya satu yaitu perlindungan konsumen.
Kalau dibanyak negara maju posisinya itu ada konsumen, ada negara, kemudian baru berhadapan dengan pihak korporasi. Kalau di negara Indonesia konsumen berhadapan langsung dengan pihak korporasi.***