Gorajuara- Demo BBM kini masih berlangsung lantaran harga BBM dinaikan sehingga membuat para buruh geram atas kenaikan harga tersebut.
Para pendemo kenaikan BBM pun melakukan demo didepan Gedung DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (6/9/2022)
Demo tersebut dilakukan oleh ratusan buruh yang telah dimulai sejak pukul 10.23 dan telah menutup 3/4 jalan.
Baca Juga: LPSK Berikan Kejanggalan Terkait Kasus Pelecehan Putri Candrawathi oleh Brigadir J, Komnas HAM Emosi
Massa buruh yang berdemo kenaikan harga BBM dalam aksinya di depan DPR menyindir sikap Ketua DPR Puan Maharani di masa lalu yang menangis saat BBM naik.
Said Abdullah pun menanggapi hal tersebut kalau kondisi saat ini dengan sepuluh tahun lalu sangat berbeda.
“Kondisinya kan berbeda, kondisi hari ini dunia, kita sadar nggak sih kalau ini persoalan geopolitik. Arab Saudi lagi menikmati, para eksportir minyak lagi menikmati profit, dia tidak mau nambah alokasi ke pasar, tidak nyiram pasar ya naik terus lah, sehingga jangan kemudian 10 tahun lalu disamakan dengan kondisi sekarang,” kata Said di Kompleks Parlemen Senayan, Selasa (6/9/2022).
Baca Juga: Sinetron Ikatan Cinta Malam Ini, Tangis Amanda Manopo Pecah Saat Bertemu Arya Saloka
Baca Juga: Dinilai Berkinerja Baik, bank bjb Raih Top GRC Award 2022
Masalahnya sepuluh tahun lalu tidak ada pandemi yang mengakibatkan krisis ekonomi. Selain itu tidak ada krisis dunia.
“Sekarang kan beda, pandemi, minyak hancur sehancur hancurnya. Tingkat permintaan tinggi, tiba-tiba ada perang, padahal rantai pasok global belum sempurna. Goyang semua negara,” kata said
Sebelumnya, massa buruh menggeruduk Gedung DPR MPR, Jakarta, melakukan demo BBM naik. Dalam kesempatan itu, pengunjuk rasa turut menyindir sikap Ketua DPR RI Puan Maharani di masa lalu.
"Dulu ketika di zaman SBY (Presiden Susilo Bambang Yudhoyono) semua kadernya PDIP wakil khusus Puan Maharani yang sekarang Ketua DPR itu kan nangis-nangis ada kenaikan BBM. Nangis-nangis gitu seolah-olah berpihak kepada rakyat," tutur orator aksi, Gunarto di Gedung DPR RI, Jakarta Selatan, Selasa (6/9/2022).