news

17 Agustus 1945: Makna Dibalik Angka 17 HUT Kemerdekaan Indonesia

Rabu, 17 Agustus 2022 | 13:15 WIB
Pembacaan proklamasi kemerdekaan RI (Foto: Gorajuara.com/dok: Portal Jembar)

GORAJUARA – Hari Kemerdekaan Indonesia 17 Agustus 1945, merupakan hari lahirnya bangsa Indonesia. Angka 17 diyakini merupakan angka keramat.

Ir. Soekarno, menuturkan sejak dari Saigon sudah merencanakan proklamasi 17 Agustus 1945, karena diyakini 17 merupakan angka keramat. Al-Quran diturunkan tanggal 17 Ramadhan, salat sehari semalam terdiri dari 17 rakaat, dan pilihnya hari yang mulia, Jumat.

Bahkan selama persiapan menuju kemerdekaan Bung Karno (sapaan akrab Ir. Soekarno) sempat meminta rekomendasi dari beberapa ulama. Tanggal 17 Agustus 1945 merupakan rekomendasi yang diberikan K.H Abdoel Moekti dari Muhammadiyah. K.H Hasyim Asy’ari, untuk memberikan kepastian agar tidak takut dalam memproklamasikan kemerdekaan Indonesia.

Kerika peristiwa penculikan Rengasdengklok berakhir, Mr. Achmad Soebardjo menjemput Soekarno dan Hatta untuk kembali ke Jakarta.

Baca Juga: Spesial Khusus Pemilik Nama Agus: Dapatkan Promo-Promo Menarik Ini di Bulan Agustus 2022

Konsep naskah proklamasi disusun Bung Karno, Bung Hatta, dan Achmad Subardjo di rumah Laksamana Muda Maeda. Perwakilan para pemuda, Sukarni dan Sayuti Melik, ikut menyaksikan serta membantu Bung Karno dan Bung Hatta.

Indonesia merdeka pada 17 Agustus 1945 berada di tengah suasana bulan Ramadan. Menjelang pembacaan teks proklamasi keesokan harinya harus sahur dengan roti, telur, dan ikan sarden.

Bertepatan dengan hari ke-9 Ramadhan tahun 1364 Hijriah, sekitar pukul 03.00 teks proklamasi selesai di buat.

Pada 17 Agustus 1945 dini hari yang bertepan dengan waktu sahur di bulan Ramadan konsep naskah proklamasi selesai, lalu dibacakan di hadapan yang hadir.

Sayuti Melik menyampaikan beberapa gagasan dan usulan. Usulnya diterima dan Bung Karno kemudian memerintahkan Sayuti untuk mengetiknya.

Sayuti Melik mengubah beberapa redaksi atas tulisan tangan lr. Soekarno. Perubahan redaksi tersebut disesuaikan dengan kaidah bahasa Indonseia pada waktu itu, mengingat Sayuti Melik pernah menjadi guru.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Mingguan, 15 - 21 Agustus 2022 : Edisi Capricorn - Gemini

Perubahan redaksi teks proklamasi, mengubah tempoh jadi tempo, perubahan ini tidak berhubungan dengan apapun, hanya kaidah bahasa saja.

Wakil Bangsa Indonesia Menjadi Atas Nama Bangsa Indonesia, selanjutnya dibawahnya dituliskan nama Soekarno dan· Mohammad Hatta, sesuai rencana bahwa naskah proklamasi akan dibacakan kedua tokoh tersebut.

Halaman:

Tags

Terkini