GORAJUARA - Perusahaan layanan logistik J&T Express mengumumkan telah resmi melakukan ekspansi bisnisnya ke Mesir sejak 21 Juni 2022. Ini adalah langkah besar lainnya yang dilakukan J&T Express dalam melakukan ekspansi di kawasan Timur Tengah Afrika Utara (MENA).
Mesir merupakan salah satu negara terbesar yang memiliki total pendapatan e-commerce hingga mencapai US$5 miliar pada tahun 2021.
Baca Juga: Suka Iseng Salahgunakan Fitur Carry di PUBG Mobile? Siap-siap Kena Sanksi Berikut
Sejalan dengan Strategi e-commerce nasional yang diusung, Mesir berupaya memanfaatkan e-commerce untuk membantu munculnya inovasi, dan pertumbuhan sosial dalam ekonomi digital.
Pasar e-commerce yang berkembang pesat di Mesir menghadirkan peluang signifikan bagi industri jasa pengiriman khususnya ekspres.
Saat ini J&T Express telah mendirikan 1 pusat sortir dan 10 pusat distribusi, dengan jaringan distribusinya mencakup seluruh negara di Mesir selain wilayah komando militer Sinai Utara.
"Kami melihat peluang di pangsa pasar Mesir terutama dalam bisnis e-commerce kedepannya akan semakin maju dan menjanjikan," ujar Robin Lo selaku CEO J&T Express Indonesia, dalam siaran pers yang diterima Gorajuara, Minggu, 3 Juli 2022.
Baca Juga: TikTok Perkenalkan Program Follow Me, Ini Manfaatnya Buat Bisnis Pelaku UKM
"Sehingga kami memilih Mesir menjadi negara berikutnya untuk melebarkan bisnis kami dalam skala internasional dengan memberikan pelayanan yang mumpuni dan menggunakan teknologi terupdate demi mencapai efisiensi," sambungnya.
Adapun mengutip dari ecommercedb.com, dengan peningkatan sebesar 44 persen, pasar e-commerce Mesir berkontribusi pada tingkat pertumbuhan dunia sebesar 29 persen pada tahun 2021 sehingga diperkirakan pendapatan untuk e-commerce akan terus meningkat.
Baca Juga: Tips Berjualan di TikTok Shop, Salah Satunya Manfaatkan Fitur Live Streaming
Dengan ekspansi di Mesir, J&T Express kini menjangkau tiga belas negara yaitu Indonesia, Vietnam, Malaysia, Filipina, Thailand, Kamboja, Singapura, Cina, Arab Saudi, UEA, Meksiko, Brasil, dan Mesir, serta melayani lebih dari 2,5 miliar pelanggan.