news

Viral! Rektor ITK Sebut Hijab Sebagai Pakaian Manusia Gurun

Minggu, 1 Mei 2022 | 08:00 WIB
Viral! Rektor ITK Sebut Hijab Sebagai Pakaian Manusia Gurun ((Foto: Gorajuara.com/dok: Muhammad Reza Nurcholis/Canva))

GORAJUARA, - Rektor ITK (Institut Teknologi Kalimantan), Prof. Ir. Budi Santosa Purwokartiko, Ph.D, sedang viral di dunia maya.

Pasalnya, lewat sebuah artikel yang ditulis pada 27 April di akun Facebook, Budi Santosa Purwokartiko dinilai melakukan tindakan rasis setelah menyebut hijab sebagai pakaian manusia gurun.

Baca Juga: 3 Pemain Timnas Indonesia Senior Di Coret Shin Tae-yong, Ini 20 Pemain Timnas Indonesia U-23 di SEA Games

Awalnya, Budi Santosa Purwokartiko mengatakan bahwa dirinya mendapatkan kesempatan mewawancara mahasiswa yang ingin kuliah di luar negeri menggunakan beasiswa LPDP.

Mereka adalah mahasiswa dari program Dikti yang dibiayai Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP).

Di artikel yang sudah ia hapus tersebut, Budi Santosa Purwokartiko mengatakan bahwa para mahasiswa ini tidak pernah berbicara soal agama; seperti kehidupan setelah mati, dan tidak bicara soal langit.

Baca Juga: Jelang Lawan West Ham United, Mikel Arteta: Kami Punya Sedikit Keuntungan

((Foto: Gorajuara.com/dok: Muhammad Reza Nurcholis/Canva))

“Mereka bicara tentang hal-hal yang membumi: apa cita-citanya, minatnya, usaha-usaha untuk mendukung cita-citanya, apa kontribusinya untuk masyarakat dan bangsanya, nasionalisme, dsb. Tidak bicara soal langit atau kehidupan sesudah mati. Pilihan kata-katanya juga jauh dari kata-kata langit: InsyaAllah, barakallah, syiar, qadarullah, dsb,” ucap Budi Santosa Purwokartiko, seperti yang dikutip Gorajuara dari artikel yang ditulisnya di akun Facebook.

Kemudian, di paragraf selanjutnya Budi Santosa Purwokartiko mengatakan:

“Jadi, 12 mahasiswi yang saya wawancarai, tidak satu pun menutup kepala ala manusia gurun. Otaknya benar-benar openmind.”

“Mereka mencari Tuhan ke negara-negara maju seperti Korea, Eropa Barat, dan US, bukan ke negara yang orang-orangnya pandai bercerita tanpa karya teknologi,” kata Budi Santosa Purwokartiko dalam tulisannya.

Baca Juga: Tradisi Mudik Lebaran, Ternyata Sudah Ada Sejak....

Ini bukan kali pertama Budi Santosa Purwokartiko menulis artikel yang disinyalir mengandung unsur rasis.

Halaman:

Tags

Terkini