GORAJUARA - Sebagai sekolah penggerak, SMAN Negeri (SMAN) 25 melakukan inovasi pembelajaran secara kolaboratif.
Pembelajaran proyek yang menjadi ciri khas dari sekolah penggerak dilakukan dengan mengambil tema tentang isu global warming dikemas dengan pendekatan kearifan-kearifan lokal budaya Jawa Barat dalam program Jabar Masagi.
Padungdung berasal dari kata bahasa Sunda yang artinya pertempuran.
Baca Juga: AKSI Beraksi di Sumedang: Kepala Sekolah Garda Terdepan
Dalam projek ini padungdung memiliki arti bertempur atau beraksi menyelamatkan lingkungan, dengan menampilkan seni-seni tradisi sebagai bentuk kampanye selamatkan lingkungan.
Kegiatan proyek dilakukan dengan kegiatan-kegiatan siswa secara berkelompok membuat kreasi-kreasi yang berkaitan dengan peneylamatan lingkungan, seperti praktek membuat kompos, alat konversi energi, biofori, reboisasi, pembuatan produk dari bahan bekas, musikalisasi tradisi sunda bertema lingkungan, dan pembuatan poster-poster yang mengajak masyarakat sadar terhadap keselamatan lingkungan dan perubahan iklim.
Baca Juga: Singing Bowl Mirip Punya Mbak Rara Dijual Hingga 300 Juta, Beneran Ada yang Beli?
Acara dihadiri kepala Cabang Dinas Wilayah VII Dr. Firman Oktora, S.Si, M.Pd. Tim Jabar Masagi, dan Tim Indonesia Global Compact Network (IGCN) Jakarta. Siti Nurmala Kepala SMAN 25 Bandung menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada guru-guru yang selalu tetap semangat untuk melakukan perubahan.***
Pengirim: Toto Suharya, Sekjen DPP Asosiasi Kepala Sekolah Indonesia (AKSI)