news

Bupati Bandung Temui Guru Ngaji, Kang DS: Tak Ada Potongan Uang Insentif

Sabtu, 19 Maret 2022 | 13:44 WIB
Bupati Bandung HM Dadang Supriatna saat menemui para guru ngaji di Desa Ciaro Kecamatan Nagreg Kabupaten Bandung, Kamis (17/3/2022). (gorajuara.com/Sastra)

 

GORAJUARA - Bupati Bandung HM Dadang Supriatna menyapa dan menemui para guru ngaji di GOR Desa Ciaro Kecamatan Nagreg Kabupaten Bandung, Kamis (17/3/2022) sore.

Pertemuan Bupati Bandung dengan sekitar 100 guru ngaji itu merupakan rangkaian Saba Desa Bupati Bandung dalam program Bunga Desa (Bupati Ngamumule Desa) yang ke-6.

Bupati Bandung pun sempat bertanya kepada para guru ngaji apakah sudah menerima uang insentif guru ngaji yang ditransfer melalui rekening masing-masing. Para guru ngaji pun dengan serentak menjawab, bahwa uang insentif guru ngaji sudah diterimanya melalui rekening masing-masing.

Baca Juga: Jakarta vs Everybody Tayang Hari Ini, Namun Simak Dulu Sinopsisnya

Baca Juga: Segera Klaim ! Kode Reedem ML 19 Maret 2022 dan Dapatkan hadiah Menarik Sekarang Juga !

Di Kecamatan Nagreg itu ada 280 guru ngaji yang sudah menerima program Bupati Dadang Supriatna itu, dari sekitar 17.000 guru ngaji yang ada di Kabupaten Bandung yang menjadi sasaran penerima manfaat bantuan uang insentif tersebut.

Sementara total guru ngaji di Kabupaten Bandung mencapai 23.000 orang dan Pemerintah Kabupaten Bandung sudah menganggarkan Rp 109 miliar untuk uang insentif guru ngaji itu.

"Ini program simkuring dalam upaya memuliakan guru ngaji. Niat saya, memuliakan para guru ngaji adalah yang paling diutamakan dan diprioritaskan.Memuliakan guru ngaji menjadi program unggulan," kata Dadang Supriatna.

Baca Juga: Jojo dan Ginting Kalah, Tak Ada Wakil Indonesia di Tunggal Putra All England

Baca Juga: Bioskop Trans TV Hari Ini Spesial, 19 Maret 2022: Parker, Samson, dan The Matrix Reloaded

Ia mengatakan, uang insentif guru ngaji yang disalurkan kepada para ustadz/ustadzah itu tanpa ada potongan, setelah uang sebesar Rp 350.000/guru ngaji ditransfer ke rekening masing-masing.

"Para guru ngaji juga mendapatkan asuransi Rp 42 juta, disaat meninggal dunia. Kita berusaha untuk memperhatikan guru ngaji," katanya.

Kang DS, panggilan akrab Dadang Supriatna mengatakan, lebih memperhatikan guru ngaji karena ada pengalaman yang memprihatinkan dialami oleh ustadz yang notabene guru ngaji.***

Tags

Terkini