GORAJUARA,- Pagi menjelang siang, langit putih tiba-tiba diwarnai asap hitam tebal. Makin membumbung ke atas, asap semakin pekat. "Ini mah seperti kebakaran," ucap Hadi, warga Gang Mawar, Cijerah.
Tebakan Hadi ternyata benar. Beberapa kilometer dari dia berdiri, pabrik milik PT Gajah Angkasa Perkasa di Jalan Jenderal Sudirman No.823, Kelurahan Cijerah, Kecamatan Bandung Kulon, Kota Bandung, diamuk si jago merah, Senin 4 Oktober 2021 lalu. Kepulan asap disertai kobaran api ternyata berasal dari gudang produksi (perpacking).
Tak lama berselang 20 unit mobil pemadam kebakaran tiba di lokasi kebakaran. Petugas yang mengenakan jaket dan topi pengaman bergerak cepat langsung melakukan pemadaman di area terbakar. Di sudut lain, sebagian lagi melakukan penyekatan untuk mengurangi perambatan.
Baca Juga: Artis Senior Dorce Gamalama Dirawat di Ruang ICU, Begini Kondisinya Sekarang
Tak cukup itu, petugas yang sudah terlatih ini juga melakukan pendinginan ke setiap sudut area terbakar. Mereka mengarahkan selang dan menyemprotkan air ke segala arah.
Dan, di tengah kerja keras petugas memadamkan api, ada pemandangan menarik terlihat di "medan pertempuran". Ternyata, di antara puluhan petugas pemadam terselip 4 perempuan yang tak kalah sigap dengan rekan-rekan prianya.
Srikandi Dinas Kebakaran (Diskar) dan Penanggulangan Bencana Kebakaran itu adalah Winneke, Euis, Risma A, dan Ratika. "Betul Pak tugas kita juga selain di staf juga suka ke lapangan," kata Winneke Putri Khoeruddin saat menceritakan kembali pengalamanya terjun ke lapangan.
Baca Juga: Klasemen Liga Inggris: MU Saling Sikut dengan Manchester City, Liverpool Kejar Chelsea
Perempuan kelahiran Bandung, 9 Agustus 1997, yang bertugas di bagian Kesiapsiagaan Operasi Pemadaman dan Penyelamatan (KOPP) Diskar PB Kota Bandung itu, menjelaskan jika objek kebakaran seperti pabrik, biasanya mojang-mojang Diskar ini dilibatkan membantu pemadaman.
Menurut perempuan yang akrab disapa Keke ini, biasanya Srikandi Diskar dilibatkan ke lapangan untuk menangani logistik. "Atau jika ada korban atau pemiliki rumah yang syok, itu bagian kita yang menenangkannya. Lebih ke memberikan trauma healing," kata Keke yang sudah bertugas di Diskar sejak 2019 ini.
Meski harus menenangkan korban, Keke juga tak menampik perasaan deg-degan masih saja tetap ada jika harus bertugas ke lapangan. "Namanya juga manusia, pak. Kadang ada rasa takut, tapi karena kita terlatih jadi bisa diatasi rasa khawatirnya," ujar mojang yang punya hobi hiking, camping dan kulineran.
Baca Juga: Atlet Cantik Peraih Emas Minta Bonus Jodoh, Ridwan Kamil Siap Jadi Saksi Nikah