BANDUNG, GORAJUARA – Berbagai cara dilakukan Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung guna memulihkan perekonomian di tengah hantaman pandemi Covid-19.
Salah satunya dengan menggelar kembali Pasar Kreatif Bandung 2021 hingga November mendatang.
Salah satu program unggulan Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kota Bandung ini, akan dilaksanakan selama 2 bulan di 9 titik lokasi pusat perbelanjaan di Kota Bandung.
Pasar Kreatif Bandung 2021 dilaksanakan di 9 mal. Berikut ini jadwalnya: 23 Paskal Shopping Center pada 17 - 26 Sep 2021, Paris Van Java (PVJ) pada 24 Sep - 3 Okt 2021, Kings Shopping Centre pada 1 - 10 Okt 2021, Trans Studio Mall Bandung pada 8 - 17 Okt 2021, Festival Citylink Bandung pada 15 - 24 Okt 2021, Metro Indah Mall pada 22 - 31 Okt 2021, Miko Mall Kopo Bandung pada 29 Okt - 7 Nov, Cihampelas Walk (Ciwalk) pada 5 - 14 Nov 2021, Bandung Indah Plaza (BIP) pada 12 - 21 Nov 2021.
Wali Kota Bandung, Oded M. Danial pun menyempatkan meninjau langsung Pasar Kreatif Bandung 2021 yang diikuti sebanyak 252 pelaku UMKM, di Paskal 23, Minggu 19 September 2021.
“Alhamdulillah hari ini Mang Oded meninjau Pasar Kreatif Bandung yang diselenggarakan oleh Disdagin,” ucap Oded.
Baca Juga: Toko Emas di Kosambi Kota Bandung Dirampok, Modus Gaya Baru dengan Pura-Pura Pasang CCTV
Ia berharap, pasar yang terselenggara berkat kolaborasi Disdagin Kota Bandung dengan Dekranasda Kota Bandung dan didukung oleh Asosiasi Pusat Perbelanjaan Indonesia (APPBI) DPD Jawa Barat dapat mendongkrak perekonomian di Kota Bandung.
“Ini luar biasa. Mudah-mudahan dalam kondisi Covid-19 yang sudah melandai, ini bisa mendongkrak ekonomi di Kota Bandung,” terangnya.
Di tempat sama, Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kota Bandung, Eli Wasliah mengatakan, penyelenggaraan Pasar Kreatif Bandung tahun 2021 ini dirangkaikan dengan Hari Jadi ke-211 Kota Bandung.
Eli berharap dengan adanya Pasar Kreatif Bandung 2021, perekonomian di Kota Bandung bisa kembali menggeliat.
“Omzet tahun ini harus ada peningkatan dari sebelumnya. Target kenaikan 10 persen. Jadi kalau tahun lalu omzet mencapai Rp1,7 miliar, tahun ini harus ada kenaikan minimal Rp170 juta jadi Rp1,8 atau Rp1,9 miliar,” tuturnya.