GORAJUARA - Sebuah desa yang terletak di kawasan Barrail di Assam memiliki rahasia yang mengerikan.
Desa ini dikenal sebagai Lembah Kematian.
Di desa ini ribuan burung diketahui melakukan bunuh diri setiap tahunnya.
Setiap malam dari pukul 18.00 hingga 21.30, selama bulan September dan Oktober, sebagian besar burung migran yang melewati Jatinga akan terjatuh dan mati di jalan tertentu sepanjang 1,5 km.
Saat matahari terbenam, ratusan burung turun ke desa dan terbang dengan kecepatan penuh menuju bangunan dan pepohonan, hingga akhirnya mati.
Jatinga awalnya dihuni oleh Zeme Naga, yang menemukan fenomena burung saat menjaga sawah mereka di malam gelap tanpa bulan.
Baca Juga: Destined with You, Drama Terbaru Tayang di Netflix Berikut Sinopsis dan Trailernya
Karena ketakutan, Zeme Naga menjual tanah itu kepada Jaintias dan meninggalkan tempat itu pada tahun 1905.
Jaintias, penghuni baru Jatinga, juga menyaksikan fenomena tersebut namun menafsirkannya sebagai anugerah dari para dewa.
“Fenomena ini telah membangkitkan minat yang luar biasa di kalangan satwa liar di seluruh dunia dan membuat Jatinga terkenal di dunia,” kata seorang pejabat.
Baca Juga: Mantan Presiden AS Donald Trump Akhirnya Menyerah Dalam Kasus Pemilu Georgia
Referensi paling awal mengenai fenomena ini dibuat oleh EP Gee, seorang penanam teh asal Inggris, dalam bukunya yang berjudul "Wild Life of India" pada tahun 1957.
Diketahui The Zoological Survey of India telah mengirimkan tim untuk mengunjungi tempat tersebut pada tahun 1977.