GORAJUARA - Sebanyak 53 orang telah tewas dan beberapa ribu terpaksa mengungsi saat kebakaran hutan yang dipicu oleh angin menghancurkan sebagian besar kota resor Lahaina di pulau Maui Hawaii, dalam apa yang digambarkan penduduk sebagai "kiamat".
Kematian yang dilaporkan Kamis menjadikan kobaran api sebagai salah satu insiden kebakaran paling mematikan di Amerika Serikat dalam beberapa tahun terakhir.
Baca Juga: Pemerintah Korea Selatan Terjun Langsung Atasi Berbagai Kendala di World Scout Jamboree Festival
"Saat upaya pemadaman berlanjut, total 36 korban jiwa telah ditemukan hari ini di tengah kebakaran aktif Lahaina," kata pemerintah daerah Maui dalam sebuah pernyataan Kamis pagi.
Menjelang sore, pejabat daerah telah menaikkan jumlah korban tewas menjadi 53 orang.
Para pejabat memperingatkan bahwa jumlah korban jiwa masih bisa bertambah, karena api terus berkobar dan tim menyebar untuk mencari daerah yang hancur.
Baca Juga: Kebakaran Hutan di Hawaii Tewaskan 53 Orang dan Memaksa Ribuan Lainnya Meninggalkan Rumah Mereka
Kebakaran dimulai pada Selasa pagi, menempatkan lebih dari 35.000 orang di Maui – serta rumah, bisnis dan utilitas – dalam bahaya, kata Badan Manajemen Darurat Hawaii dalam sebuah pernyataan pada hari Rabu.
Kobaran api yang bergerak cepat, yang dikipasi oleh angin kencang dari Badai Dora, membuat penduduk yang putus asa melompat ke laut untuk menyelamatkan diri.
Sebuah video yang diposting di media sosial menunjukkan kobaran api menembus jantung Lahaina, sebuah kota tepi pantai berpenduduk sekitar 12.000 penduduk yang populer di kalangan turis, dan menimbulkan asap hitam yang sangat besar.
Baca Juga: Tayang Hari Ini Series Virgin Mom Season 2, Klik Link Nonton Legal di Sini!
Kawaakoa dan rekannya Liulia Yasso menjelaskan bahwa mereka melarikan diri bersama putra mereka yang berusia 6 tahun saat semak-semak di sekitar mereka terbakar.
Warga lain yang melarikan diri, Mason Jarvi, menyamakan kejadian itu dengan "kiamat".
“Kami baru saja mengalami bencana terburuk yang pernah saya lihat. Seluruh Lahaina hangus terbakar,” kata Jarvi.