GORAJUARA - Pemanfaatan rapor pendidikan dalam Perencanaan Berbasis Data (PBD) dibahas dalam rapat koordinasi yang melibatkan Dinas Pendidikan Provinsi, MKKS, dan BPMP se-Indonesia di Platinum Hotel & Conference Center Adisucipto, Yogyakarta (5 – 8 Juni 2023).
Melalui rakor ini diharapkan seluruh peserta memahami pentingnya data sekolah yang diterjemahkan dalam rapor pendidikan. Rapor pendidikan itu diperoleh berdasarkan Asesmen Nasional (AN) yang semula rencananya dilaksanakan pada 2020,.
Tetapi karena Pandemi baru dilaksanakan September 2021 dan hasilnya baru dirilis Juli 2022, sedangkan AN pada 2022 hasilnya dirilis pada 3 Mei 2023 di Program Sekolah Penggerak (PSP) dan 10 Mei di sekolah non PSP.
Dengan demikian, PBD di sekolah pada 2023 berbasis data rapor pendidikan 2021. Idealnya, menggunakan rapor pendidikan 2022.
Namun demikian, oleh narasumber disebutkan masih syukur ada data dan bisa digunakan data tahun sebelumnya.
“Terlambatnya data yang dirilis disebabkan oleh banyaknya instrumen yang harus dianalisis termasuk survei lingkungan belajar. Tidak hanya menganalisis soal AKM berbasis literasi dan numerasi tetapi juga survei lingkungan belajar yang diisi oleh semua guru. Hal ini berbeda dengan UN yang hasilnya dapat segera diketahui sebulan setelahnya”, kata Fitri Lestari narasumber Direktorat GTK.
Baca Juga: Astra Otoparts Buka Lowongan untuk Mekanik hingga Finance and Accounting, Minimal Pendidikan SMK
PDB sangat penting untuk mendorong terwujudnya transformasi pembelajaran, dengan tahap identifikasi masalah, refleksi, dan benahi.
Santoso yang juga narasumber rakor menegaskan PBD adalah strategi menentukan prioritas kerja mengalokasikan sumber daya dengan data valid terpercaya.
Sumber data utama PDB adalah rapor pendidikan satuan pendidikan dan dapat didukung data lain berbasis aset sekolah.
Tujuan PBD adalah mendorong satuan pendidikan dan pemerintah daerah untuk menentukan prioritas program dan kegiatan sesuai kebutuhan ;
Meningkatkan efisiensi pengalokasian sumber daya (SDM dan anggaran) berdasarkan prioritas ; dan mendorong kolaborasi dalam pembentukan ekosistem perencanaan berbasis data dan bermakna.
Kegiatan rakor berlangsung hangat dengan ice breacking yang memotivasi sekaligus memberikan pengalaman langsung simulasi penyusunan identifikasi, refleksi, dan benahi berdasarkan rapor pendidikan 2022.
Rakor selama 4 hari itu dibuka oleh plt. Direktur SMA Kemendikbud Ristek Winner Jihad Akbar, S,Si.,M.Ak. Pada sambutannya, plt. Direktur SMA mengajak peserta selalu berkolaborasi dengan pejabat di daerah untuk bergotong royong memajukan dunia pendidikan di daerah-masing.