news

Studi : Setengah Dari Danau Terbesar di Dunia Kehilangan Debit Air, Ini Resiko yang Akan Terjadi Pada Manusia

Sabtu, 20 Mei 2023 | 13:50 WIB
Studi : Setengah Dari Danau Terbesar di Dunia Kehilangan Debit Air (Gorajuara/Al Jazeera)

GORAJUARA - Studi mengungkapkan jika setengah dari danau terbesar di dunia kehilangan debit air.

Hasil studi mengungkapkan jika penggunaan air secara berlebihan dan terus menerus di dunia, telah menyebabkan danau terbesar di dunia mengering.

Lebih dari separuh danau dan waduk terbesar di dunia telah menyusut sejak awal 1990-an.

Baca Juga: Sedikitnya 13 Orang Tewas dan Puluhan Kota Terputus Dalam Bencana Banjir di Italia

Hal ini terjadi karena perubahan iklim, yang meningkatkan kekhawatiran tentang kebutuhan air untuk pertanian, tenaga air, dan konsumsi manusia, demikian temuan sebuah studi baru.

Sebuah tim peneliti internasional melaporkan pada hari Kamis bahwa beberapa sumber air tawar paling penting di dunia, dimulai dari Laut Kaspia antara Eropa dan Asia hingga Danau Titicaca di Amerika Selatan, telah kehilangan air dengan laju kumulatif sekitar 22 gigaton per tahun selama hampir tiga dekade.

Studi yang diterbitkan dalam jurnal Science menemukan penggunaan air secara berlebihan dan terus menerus di dunia, telah mengeringkan beberapa danau di dunia.

Baca Juga: Putri Pj Gubernur Papua Pegunungan Ditemukan Tewas, Ada Dugaan Kekerasan Seksual di Tubuh Korban

Adapun danau yang mengering seperti Laut Aral di Asia Tengah dan Laut Mati di Timur Tengah, sementara danau di Afghanistan, Mesir, dan Mongolia dilanda kenaikan suhu, yang dapat meningkatkan debit air.

Ketinggian air juga meningkat akibat dari pembangunan bendungan di daerah terpencil seperti Dataran Tinggi Tibet Dalam.

Danau dan bendungan alami menyimpan sekitar 87 persen air tawar Bumi, meskipun hanya menutupi 3 persen permukaan planet. 

Baca Juga: Geger! Amanda Manopo Periksa Kehamilan, Cek USG Bayi Arya Saloka? Simak Fakta Berikut ini

Laporan tersebut didasarkan pada data citra satelit yang dikumpulkan antara tahun 1992 dan 2020.

Fangfang Yao, ahli hidrologi permukaan di University of Virginia yang memimpin penelitian tersebut, mengatakan 56 persen dari penurunan danau alami didorong oleh pemanasan iklim dan konsumsi manusia, dengan pemanasan “bagian yang lebih besar dari itu”.

Halaman:

Tags

Terkini