GORAJUARA - Virus Marburg atau filovirus merupakan salah satu virus paling mematikan dengan fatalitas mencapai 88%.
Penyakit Virus Marburg merupakan penyakit demam berdarah yang jarang terjadi.
Virus Marburg masih satu famili dengan virus Ebola. Penularan kepada manusia terjadi melalui kontak langsung. Ataupun bisa melalui hewan yang terinfeksi, bahkan melalui benda yang terkontaminasi oleh Virus Marburg.
Baca Juga: Spain Master 2023: Final Pertama Setelah Dua Tahun, Pramel Harus Akui Keunggulan Wakil Denmark
Gejalanya mirip dengan penyakit lain seperti malaria, tifus, dan demam berdarah yang banyak ditemukan di Indonesia.
Badan Kesehatan Dunia (WHO) telah menerima laporan kasus penyakit Marburg yang berasal dari Guinea Ekuatorial pada Senin 13 Februari 2023.
Hingga saat ini belum dilaporkan kasus atau suspek penyakit Marburg di Indonesia tetapi pemerintah tetap meminta masyarakat untuk tetap waspada.
Berdasarkan laporan kasus yang diterima WHO, terdapat 9 kematian dan 16 kasus suspek yang dilaporkan di Provinsi Kie Ntem. Gejala yang dialami berupa demam, kelelahan (fatigue), muntah berdarah, dan diare.
Baca Juga: Spoiler Lengkap One Piece 1080: Badas! Trio Sanji, Jinbei dan Zoro Bertarung Melawan Tiga Seraphim
Dari 8 sampel yang diperiksa, 1 sampel dinyatakan positif virus Marburg. Kejadian Luar Biasa (KLB) di Guinea Ekuatorial yang terjadi diperkirakan telah dimulai sejak 7 Februari 2023.
Indonesia telah melakukan penilaian risiko cepat (rapid risk assessment) penyakit virus Marburg pada 20 Februari 2023.
Hasilnya didapatkan bahwa kemungkinan adanya importasi kasus virus Marburg di Indonesia adalah rendah.
Juru bicara Kementerian Kesehatan, dr. Mohammad Syahril mengingatkan pemerintah dan masyarakat jangan sampai lengah terhadap virus tersebut.
Saat Ini pemerintah Indonesia telah mengeluarkan surat edaran tentang Kewaspadaan Terhadap Penyakit Virus Marburg.