Baca Juga: Mengenang Aktris Senior Nani Wijaya, Berikut 3 Sinetron Populer yang Pernah Dibintanginya
Beberapa orang Indonesia telah mengambil tindakan sendiri.
Pada bulan Februari, akun Instagram Moscow Cabang Bali, yang dioperasikan oleh warga negara Indonesia yang tidak disebutkan namanya, mulai memposting tangkapan layar orang Rusia dan orang asing lainnya yang mengiklankan layanan mereka secara online.
Pada bulan pertama, akun tersebut menerima lebih dari 100 laporan tentang dugaan pekerja ilegal, banyak di antaranya orang Rusia, dan mengumpulkan lebih dari 36.000 pengikut sebelum ditangguhkan karena diduga melanggar standar komunitas.
Setelah akun tersebut menyoroti papan reklame yang mempromosikan bisnis pelatihan media sosial tentang seorang wanita muda Rusia yang belum teridentifikasi, akun itu mengubah status akun Instagramnya dari publik menjadi pribadi dan berhenti mengiklankan bisnisnya secara online.
Moscow Cabang Bali, yang menolak mengungkapkan identitas mereka, membantah keluhan orang Rusia di Bali bahwa akun tersebut rasis atau xenofobia.
“Jika Anda mencermati akun kami, kami juga mempromosikan bisnis Ukraina, Inggris, dan Australia,” kata mereka kepada Al Jazeera.
“Tapi sayangnya, kebanyakan orang Rusia menjadi agresif, mengirimkan pesan kepada kami yang mengatakan jika bukan karena Rusia, Bali tidak akan bertahan secara ekonomi di era pasca-pandemi.”
Moscow Cabang Bali juga menuduh Rusia sebagai satu-satunya wqrga asing “yang secara terbuka mempromosikan diri mereka sendiri.”
"Mereka tahu apa yang mereka lakukan itu ilegal dan mereka bersuara lantang karena mereka tidak menghormati kami."
Baca Juga: Link Live Streaming dan Jadwal Lengkap Pertandingan Babak 16 Besar All England 2023 Live iNews TV
Meskipun penegakan hukum meningkat, otoritas imigrasi Bali telah menyatakan ketidaksetujuan atas upaya warga untuk melacak pekerja ilegal.
“Netizen terus menandai kami di postingan mereka, menyuruh kami untuk mendeportasi A dan B, tapi kami tidak bisa begitu saja mendeportasi orang tanpa alasan yang jelas,” kata kepala imigrasi Bali Barron Ichsan kepada Al Jazeera.