GORAJUARA - Inspirasi Nabung Saham bagi anak SMA/SMK, di dapat ketika Dr. Toto Suharya, S.Pd., M.Pd. menyaksikan ribuan karyawan menangis di PHK akibat pandemi.
Sejak saat itu, Toto Suharya memikirkan bagaimana menyelamatkan karyawan yang hanya hidup mengandalkan gaji UMR. Ketika di PHK harapan hidup mereka habis seketika.
Toto Suharya kepala SMAN 15 Bandung, menggagas program Nabung Saham untuk siswa. Nabung Saham jika dipelajari bukan perkara rumit.
Baca Juga: SMAN 15 Bandung, Latih Kecerdasan Siswa Melalui Praktek Budaya Upacara Pernikahan
Nabung Saham prakteknya seperti jual beli kambing di pasar. Beli pada harga rendah dan kalau mau jual harus nunggu harga tinggi agar dapat untung.
Saham bisa ditabung dalam jangka panjang untuk tujuan jaminan hidup di masa depan. Jual beli saham di bursa saham merupakan kegiatan legal karena semuanya berizin dari pemerintah.
Untuk memeberikan pemahaman tentang nabung saham Toto Suharya, menggandeng berbagai pihak. Dosen, praktisi, perwakilan pemerintah, komunitas, dan guru-guru.
Baca Juga: Psikologi Uang, Peserta Didik Perlu Diajari Kelola Uang Sejak Dini...
Pada awalnya program nabung saham banyak yang tidak paham, sehingga mendapat penolakan. Namun dengan sosialisasi dan pendekatan sedikit-sedikit guru dan siswa mulai paham.
Guru-guru milenial di SMAN 15 Bandung, sudah mulai praktek kecil-kecilan nabung saham, sambil terus belajar. Siswa pun mulai dari kelas X sampai dengan kelas XII sudah ada yang praktek.
Bagi kelas X yang tidak punya KTP mereka berkkolaborasi dengan orang tuanya. Bagi yang sudah punya KTP mereka melakukan praktek saham secara mandiri.
Baca Juga: Psikologi Uang, Ternyata Kaya Bukan Kecerdasan Intelektual...
Sedikit-sedikit literasi saham siswa mulai meningkat. Mereka sudah bisa analisis fundamental, prediksi saham dari situasi sosial, budaya, politik, dan perkembangan teknologi.
Selain itu, siswa kelas X sudah berpikir jauh ke depan. Melalui Nabung Saham, siswa kelas X sudah bermimpi kelak di usia pensiun mereka bisa menikmati freedom financial.