GORAJUARA - Gelaran "KG Cup 2025 Clean Up and Healthy Movement", menjadi gambaran kolaborasi antara masyarakat dan berbagai pihak semakin vital untuk mengatasi persoalan sampah di Kota Bandung yang terus bertambah setiap hari.
Ratusan warga dan komunitas melalui acara tersebut turun langsung membersihkan Taman Maluku dan Taman Inklusi.
Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan membuka kegiatan dengan apresiasi kepada pihak yang ikut membantu penanganan kebersihan kota Bandung.
"Ternyata di Taman Maluku atau Taman Inklusi ini para petugasnya cuma sedikit, jadi perlu bantuan. Maka saya tugaskan karyawan KG di Kota Bandung untuk bantuin para petugas,” ujarnya di Taman Maluku, Jumat 5 Desember 2025.
Di balik canda itu, Farhan menjelaskan, fakta kondisi sampah Bandung yang menuntut kolaborasi.
Berdasarkan data resmi Kementerian Lingkungan Hidup, timbulan sampah Kota Bandung mencapai 1.492 ton per hari, dengan 60 persen di antaranya berupa sampah organik.
Dari jumlah tersebut, hanya 981 ton yang bisa diangkut ke TPA. “Sisanya sekitar 500-an ton itu kita kelola di dalam Kota Bandung," kata Farhan.
Baca Juga: Sinetron Asmara Gen Z Episode 380 Hari Ini: Fattah Tinggalkan Elite Squad untuk Bicara dengan Ibunya
"Sampai sejauh ini semua fasilitas yang kita bangun baru bisa mengelola 250 ton. Target akhir tahun ini 320 ton, dan pertengahan 2026 bisa 500 ton,” lanjut Farhan.
Farhan merinci empat proses besar yang harus dilakukan kota: pemilahan, pengolahan, pemanfaatan, dan pemusnahan.
Ia memastikan, teknologi seperti insinerator kecil berkapasitas 10 ton digunakan secara ketat. Sedangkan sektor daur ulang plastik semakin maju terutama di kawasan Cigondewah.
Sementara itu, sejumlah pasar perlahan berbenah dan menyiapkan inovasi pengelolaan sampah.
“Kalau Anda datang ke Pasar Gedebage, kita sudah punya pengolahan 20 ton sehari untuk sampah organik,” kata Farhan.