GORAJUARA - Analis komunikasi politik sekaligus pendiri Lembaga Survei KedaiKopi, Dr. Hendri Satrio atau Hensa, menilai Presiden Prabowo Subianto perlu lebih sering berbicara langsung lewat media massa daripada influencer.
Menurut Hensa, media masih memegang peran penting sebagai jembatan komunikasi antara pemerintah dan masyarakat.
Intensitas komunikasi yang kuat ini diyakini akan membuat pesan dari pemerintah lebih mudah dipahami oleh rakyat.
Baca Juga: Beredar Isu Rumah Dinas Wagub Jatim Dibakar, Arumi Bachsin Ungkap Kondisi Emil Dardak dan Keluarga
"Saya ngajuin dua lah solusinya.
"Jadi yang pertama, Pak Prabowo mesti berkomunikasi dengan intens kepada para jurnalis di media massa karena dengan kondisi saat ini, media massa lah yang bisa menenangkan masyarakat ya, menenangkan rakyat," ujar Hensa pada Minggu, 31 Agustus 2025.
Hensa menilai bahwa peran media semakin terpinggirkan sejak era Presiden Joko Widodo atau Jokowi hingga kini.
"Dan ya ini jadi pengalaman tersendiri sih.
"Selama ini kan memang penguasa ya dari zaman Pak Jokowi kemudian sekarang diteruskan ke Pak Prabowo, seolah-olah seperti melupakan media massa sebagai kekuatan," ucap Hensa.
Hensa mengatakan bila langkah komunikasi pemerintah yang lebih terbuka dengan media menjadi kunci penting untuk meredakan ketegangan publik sekaligus menjaga legitimasi kepemimpinan nasional.
Seperti diketahui, kondisi dalam negeri di Indonesia tengah bergejolak hebat pada akhir Agustus 2025.
Dalam hal ini, kondisi tersebut muncul dari aksi demonstrasi masyarakat kepada lembaga DPR yang dinilai tidak pro kepada rakyat.