“Kalau airnya surut, kita tahu berarti ada penebangan liar. Maka dijaga. Di Ciporeat, Ujungberung, kami resmikan tempat mata air sekaligus jadi lokasi healing masyarakat,” jelasnya.
Erwin pun mengajak kalangan akademisi, khususnya mahasiswa, ikut berperan aktif dalam pembangunan sosial Kota Bandung.
“Mahasiswa harus ikut dalam demokrasi sosial. Bantu UMKM, bantu masyarakat,” ajaknya.
Ia memastikan, kerja-kerja pembangunan tidak berhenti di 100 hari.
“Seratus hari ini bukan akhir, kami terus bekerja dan bergerak untuk kemajuan Kota Bandung,” ungkap Erwin.***