"Saya hari ini sengaja memakai seragam Dishub sebagai bentuk komitmen untuk menangani permasalahan ini. Pendekatan yang kami lakukan humanis, tetapi jika ada pelanggaran, aparat akan bertindak tegas," tegasnya.
Senada dengan Farhan, Wakil Wali Kota Bandung, Erwin menuturkan, keberadaan Satgas Anti-Premanisme bertujuan untuk menciptakan rasa aman bagi masyarakat.
"Satgas ini dibentuk agar warga merasa nyaman dan tenteram, tanpa ada lagi gesekan di lapangan. Jika ada gangguan keamanan, cukup lapor ke 112, dan laporan akan segera ditindaklanjuti," ujarnya.
Baca Juga: Kini Mualaf, Celine Evangelista Ungkap sang Kakek Buyut Punya Pondok Pesantren di Daerah Ini
Menurutnya, layanan ini bisa digunakan untuk melaporkan penagih pinjaman online (pinjol) ilegal yang melakukan intimidasi.
"Penagihan boleh dilakukan, tapi tanpa ancaman atau kekerasan. Jika ada debt collector yang melanggar aturan, segera lapor ke 112, dan kami akan langsung menindaklanjuti," katanya.
Sedangkan Anggota DPRD Kota Bandung, Rendiana Awangga menudukung penuh terhadap langkah Pemkot dalam menangani premanisme.
"Menjelang Lebaran, keluhan utama masyarakat biasanya parkir liar dan pungutan liar. Kami yakin Satgas ini bisa menjadi solusi," ujarnya.
Ia berharap, Satgas ini akan tetap aktif setelah Lebaran guna menciptakan Bandung yang lebih aman dan tertib.
Dengan berbagai upaya ini, Pemkot Bandung berharap masyarakat dapat menjalani ibadah dan merayakan Idulfitri dengan rasa aman, nyaman, serta khusyuk.***