GORAJUARA - Belakangan ini, sebuah video viral beredar dengan memperlihatkan aksi anggota polisi patwal mengawal mobil dinas berpelat RI 36 dengan cara arogan di Jalan Sudirman, Jakarta.
Kejadian ini selanjutnya memicu sentimen negatif dari warganet terkait tindakan pengawalan mobil pejabat oleh kepolisian.
Brigadir Jenderal Raden Slamet Santoso, Direktur Penegakan Hukum Korps Lalu Lintas (Korlantas) Polri, mengonfirmasi bahwa polisi yang terlibat dalam pengawalan mobil tersebut adalah anggota Polda Metro Jaya.
Slamet menambahkan bahwa personel tersebut telah menjalani pemeriksaan oleh atasannya.
Terkait peristiwa patwal arogan yang menghebohkan publik, sejumlah pejabat tinggi telah memberikan klarifikasi.
Menteri Koperasi (Menkop) Budi Arie Setiadi, Menteri Agraria dan Tata Ruang (ATR) sekaligus Kepala Badan Pertanahan Nasional (BPN) Nusron Wahid, dan Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid membantah bahwa mobil dinas RI 36 merupakan kendaraannya.
Sopir taksi Alphard yang berani mengadang pengawalan
Tak hanya mobil dinas RI 36 yang menarik perhatian publik, aksi berani sopir taksi Alphard yang diduga sengaja mengadang pengawalan mobil dinas RI 36 juga turut jadi sorotan.
Dalam video yang beredar, terlihat taksi Alphard itu berada di tengah-tengah kemacetan dan berusaha menyelinap di antara kendaraan lain, di mana hal itu menghalangi laju rombongan pejabat.
Usut punya usut, taksi Alphard yang terlibat dalam insiden itu berasal dari perusahaan SilverBird, layanan taksi mewah dari BlueBird Group.