Untuk mencapai pertumbuhan ekonomi di atas 6%, Sunarso mengatakan bahwa faktor dominan yang menjadi penentu adalah human capital.
"Nah, setelah kita sampai pada kesimpulan human capital, lalu apa basis yang harus kita kerjakan untuk meningkatkan kualitas human capital tersebut?
"Ternyata faktor pangan, baik ketersediaannya maupun kualitasnya.
"Jadi, klop dengan apa yang dicita-citakan pemerintah, program pemerintah, maka fokus lah pada swasembada pangan," pungkas Sunarso.
Dalam mendukung swasembada pangan, Sunarso mengatakan ketersediaan dan kecukupan nutrisi perlu dipastikan, sehingga dapat meningkatkan kualitas sumber daya manusia.
Lalu, masyarakat juga dapat memperoleh pendidikan-pendidikan, dalam upaya menciptakan kualitas human capital yang baik.
Sementara terkait hilirisasi bidang energi, Sunarso mengatakan hal tersebut pasti akan meningkatkan perputaran ekonomi.
Baca Juga: Inilah Daftar Pemain Anak Kolong, Film tentang Cinta Berbeda Kasta dan Ikatan Persahabatan
"Maka menurut kami di BRI, baik kajian yang dilakukan secara internal BRI maupun yang mungkin dibuat oleh pemerintah, sebenarnya tidak ada perbedaan sama sekali.
"Sudah klop dalam rangka-kerangka tujuan ekonomi nasional," tandasnya.
Kerangka kedua, BRI menganalisis dari sisi peluang bisnis atas kebijakan pemerintah.
Hilirisasi berarti proses penciptaan nilai tambah produk-produk tambang maupun produk-produk agrikultur di dalam negeri.
Baca Juga: HOT NEWS! Klarifikasi Farhat Abbas Mau Hajar Denny Sumargo, Bukan Adu Jotos Beneran, Tapi...
"Setiap proses penciptaan nilai tambah akan berdampak pada kemampuan meningkatkan penyerapan tenaga kerja.