GORAJUARA - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) mengungkap strategi dan langkah yang diambil perseroan dalam mendukung kebijakan pemerintahan baru di bawah Presiden Prabowo Subianto dan Wapres Gibran Rakabuming Raka.
Seperti diketahui, kebijakan ekonomi Presiden Prabowo kali ini akan berfokus pada hilirisasi, pembangunan dan energi.
Hilirisasi bakal mengarah pada bahan tambang mineral dan produk-produk pertanian, seperti minyak kelapa sawit.
Kemudian pemerintah juga akan fokus pada kebijakan yang mengarah pada swasembada pangan dan energi.
Baca Juga: Sinopsis Guna Guna Istri Muda: Remake Horor Klasik dengan Kisah Mistis Era 70-an
Terkait kebijakan pemerintah tersebut, Direktur Utama BRI Sunarso memaparkan dua kerangka dalam press conference Kinerja Keuangan BRI Kuartal III Tahun 2024 di Jakarta, 30 Oktober 2024.
Pertama adalah kerangka tujuan nasional, di mana BRI rutin melakukan analisis terkait hal tersebut.
Sementara untuk kerangka kedua adalah BRI menganalisis dari sisi peluang bisnis atas kebijakan pemerintah.
Baca Juga: Amanda Manopo Nonton Cinta Yasmin yang Dibintanginya, Satu Adegan Ini Jadi Sorotan: Nah Ini!
"Dan berdasarkan analisis kami, pasti ada data-data yang kita analisis, hasilnya adalah sebagai berikut:
"Pertama, jika Indonesia ingin keluar dari middle income trap, maka ekonomi kita, GDP (produk domestik bruto) kita, harus tumbuh minimal 6%, menurut hitungan BRI," ucap Sunarso.
Sementara itu, target pertumbuhan ekonomi pemerintah adalah 8%, melebihi hasil analisis BRI.
Hal tersebut menunjukkan bahwa target pemerintah dan BRI sudah sinkron dalam mencapai tujuan keluar dari perangkap pendapatan menegah.
Baca Juga: Horor Klasik Kembali: Jadwal Tayang Guna Guna Istri Muda yang Ditunggu-Tunggu