"Tidak hanya media online, tapi juga radio dan televisi lokal," ungkap CEO Promedia tersebut.
Selain pemaparan terkait media daring, seminar dilanjutkan oleh Business Development Specialist, Handy Dannu Wijaya.
Pada kesempatan tersebut, Dannu memaparkan terkait perkembangan media sosial yang mengubah gaya pembawaan informasi.
"Sosial media itu seperti ilmu hitam, membuat orang percaya dan takut akan hal-hal yang sebetulnya belum terjadi.
"Selain itu, media sosial juga mengubah cara penyampaian informasi yang lebih singkat, ringan, bahkan lebih mudah sampai ke pembaca," ungkap Dannu.
Baca Juga: Kebutuhan Transfer Makin Mudah dan Aman, BRI Sematkan Fitur QRIS Transfer di Aplikasi BRImo
Pada sesi terakhir, Bayu Widagdo selaku Dosen Ilmu Komunikasi UNDIP juga menambahkan bahwa kehati-hatian dalam bermedia sosial harus diwaspadai mengingat media sosial dewasa ini liar serta berbasis hal-hal viral semata.
"Kita gak harus ngikutin yang viral, lagi rame, itu kayak kuda di cat putih hitam mirip zebra. Mau gimana pun itu tetap kuda.
"Bermedsos pun harus punya persona dan karakter agar kita bisa tetap berkarya dan menyampaikan informasi positif," ujar pria yang akrab disapa Mas Bayu tersebut.
Penyerahan simbolis kaos program Corelab Promedia x LKM Fisip Undip
Selain acara seminar Corelab, Agus Sulistriyono selaku CEO Promedia menyerahkan simbolis kaos Corelab kepada ketua LPM (Lembaga Pers Mahasiswa) Opini Fisip Undip.
Hal itu dilakukan sebagai bentuk komitmen Promedia dalam mendukung keberlangsungan jurnalistik yang berkualitas dan berkelanjutan di wilayah Undip.