Tidak hanya dipasarkan di sekitar Pekalongan, produk Zialova juga sudah merambah ke luar kota, luar pulau, bahkan ke Malaysia.
Seiring berkembangnya usaha, Afida menghadapi tantangan dalam keterbatasan modal.
Untungnya, pinjaman Kredit Usaha Rakyat (KUR) dari BRI sangat membantu.
“Sekitar tahun 2018-2019, waktu pesanan seragam mulai banyak, kan saya juga bingung mencari modal tambahan. Kebetulan ada salah satu teman yang kerja di BRI dan menawarkan brosur KUR. Saya hitung-hitung kok bunganya rendah sekali. Jadi akhirnya saya mengajukan itu dan mendapatkan pinjaman Rp10 juta,” ungkap Afida.
Kapasitas usaha yang semakin besar memerlukan modal tambahan untuk operasional.
Oleh karena itu, Afida kembali mengajukan pinjaman KUR dari BRI dengan jumlah yang terus meningkat.
Semua dana tersebut dimanfaatkan untuk modal tambahan yang membantu perputaran keuangan usahanya. Selain itu, Zialova Batik juga menjadi UMKM binaan Rumah BUMN.
Baca Juga: Prabowo Salat Idul Adha di Hambalang, Keceriaan Berbagi Kurban di Kampung Halaman
Afida sering mendapatkan pelatihan yang sangat bermanfaat untuk mengembangkan usahanya. Ia juga beberapa kali diajak berpartisipasi dalam event BRI untuk pameran.
Harapan besar Afida adalah agar Zialova Batik terus berkembang dan memberikan manfaat bagi masyarakat sekitar.
“Semoga Zialova Batik semakin meningkat dan bisa buka cabang di luar kota, usaha semakin berkembang dan bisa ikut membantu menyejahterakan masyarakat sekitar,” jelasnya.
BRI, sebagai bank terbesar dalam penyaluran KUR di tanah air, selalu konsisten memberikan dukungan permodalan bagi pelaku UMKM.
Pendampingan usaha yang diberikan BRI juga mencakup pengembangan produk hingga upaya digitalisasi pelaku UMKM.