Dalam momen yang penuh keharuan di Polda Jabar, Pegi Setiawan, terduga pembunuh Vina dan Eki, menemukan sebuah momen yang tak ternilai dengan sang ibu, Kartini.
Pertemuan ini menghadirkan berbagai pesan haru yang menyentuh hati, menjelma menjadi suatu pengalaman yang tak terlupakan bagi keduanya.
Kartini, seorang ibu yang penuh kasih, menyampaikan dukungan dan penguatan kepada Pegi dalam momen-momen yang penuh tantangan.
Dalam kata-kata hangatnya, ia menegaskan agar Pegi tetap teguh dalam kebenaran, tidak berpaling dari kejujuran, meskipun badai menghadang.
"Pegi, meskipun dunia terbalik dan kau diseret dalam pusaran masalah ini, jangan pernah lupakan kejujuranmu," ujar Kartini, dengan matanya yang memancarkan kekuatan seorang ibu yang tegar.
Saat Pegi menatap mata ibunya, kilatan harap dan penyesalan melintas di sana.
Baca Juga: Polemik Penangkapan Pegi, Hotman Paris Minta Kehadiran Fisik DPO Kasus Pembunuhan Vina Cirebon
Ia menemukan kekuatan dalam pelukan ibunya, seolah dunia menjadi sedikit lebih ringan meski badai belum mereda.
Dalam momen yang penuh ketidakpastian, Pegi mengucapkan permintaan maaf yang dalam kepada Kartini, mencoba menyiratkan rasa penyesalan dan kegelisahan yang mendalam.
"Pegi minta maaf, Mamah. Mungkin ini pertemuan terakhir kita," ucap Pegi, suaranya yang penuh getar mencerminkan beban yang membebani hatinya.
Namun, di balik haru dan penyesalan, terbersit juga keberanian dan keyakinan Pegi.
Ia menegaskan bahwa ia bukanlah pelaku sejati di balik kasus yang menghantui pikiran banyak orang.
Dalam kata-kata yang dipenuhi dengan keberanian, ia mengungkapkan keyakinannya bahwa kebenaran akan terungkap suatu saat.