GORAJUARA - Badan Pusat Statistik (BPS) baru-baru ini merilis data tentang inflasi di berbagai daerah di Indonesia.
Salah satu temuan menarik adalah kondisi Kota Bandung yang berhasil mempertahankan posisinya sebagai daerah dengan inflasi terendah di Jawa Barat.
Angka inflasi tahunan (Year on Year/YoY) di Kota Bandung pada bulan April 2024 mencapai 2,42 persen, menjadikannya yang terendah di provinsi tersebut.
Meski demikian, angka inflasi bulanan (Month to Month/MtM) di Kota Bandung sedikit meningkat, mencapai 0,13 persen pada bulan yang sama.
Meskipun angka ini sedikit lebih tinggi dari rata-rata provinsi Jawa Barat, namun masih tergolong rendah jika dibandingkan dengan angka inflasi nasional.
Berbagai faktor telah berkontribusi pada angka inflasi tersebut. Menurut data BPS Kota Bandung, beberapa komoditi seperti bawang merah, emas perhiasan, dan sigaret kretek mesin menjadi penyumbang inflasi bulanan terbesar.
Sementara itu, inflasi tahunan dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti beras, emas perhiasan, dan daging ayam ras.
Dalam menghadapi tantangan ini, Pemerintah Kota Bandung telah mengambil langkah-langkah strategis.
Salah satunya adalah melalui kegiatan penanaman massal bawang merah dan cabai rawit di seluruh kecamatan Kota Bandung.
Kegiatan ini bertujuan untuk mengendalikan harga komoditas tersebut serta memastikan ketersediaan pasokan yang memadai bagi masyarakat.
Pada tanggal 30 April 2024, di Kelurahan Sukawarna, Kecamatan Sukajadi, dilaksanakan kegiatan penanaman simbolis yang dihadiri oleh berbagai pihak terkait.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Bandung, Gin Gin Ginanjar, menyatakan pentingnya penanaman ini sebagai bagian dari strategi menghadapi fluktuasi harga.