GORAJUARA - Pasca Lebaran, Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung kembali mengalihkan fokusnya pada penataan Pedagang Kaki Lima (PKL) di beberapa wilayah.
Pasca-libur Lebaran, ruas-ruas jalan di Kota Bandung kembali ramai dengan kegiatan PKL, sehingga membuat penataan kembali menjadi penting.
Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Setda Kota Bandung, Asep Gufron, menegaskan bahwa beberapa kawasan menjadi prioritas utama dalam penataan PKL.
Salah satunya adalah kawasan Alun-alun Bandung, yang menjadi titik fokus utama dalam upaya ini.
Menurut Asep, penataan PKL juga akan dilakukan di kawasan Saparua dan Monumen Perjuangan (Monju).
Kolaborasi antara aparat kewilayahan dan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) menjadi kunci dalam menjaga kelancaran penataan ini.
Baca Juga: Mengawal Paris van Java: Sekda Ajak Seluruh Pihak Bersatu dalam Membentengi Keindahan Kota Bandung
"Penertiban PKL di Alun-alun Bandung menjadi prioritas.
Pemkot Bandung telah menyediakan area basemen untuk menampung PKL," ujar Asep pada Rapat Koordinasi di Balai Kota, Senin 22 April 2024.
Selain kawasan Alun-alun, titik-titik lain yang menjadi perhatian adalah Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) dan pasar tumpah di sekitar Jalan Diponegoro.
Upaya ini merupakan bagian dari strategi untuk memperbaiki wajah kota serta memberikan kenyamanan bagi warga dan pengunjung.
Baca Juga: Fakta Baru! Bukan Hanya dengan Jordi Onsu, Ruben Onsu Ternyata Sudah Tak Berkomunikasi dengan..
Asep juga menekankan pentingnya pemantauan yang intensif dari aparat kewilayahan.
Hal ini diperlukan agar upaya penataan PKL dapat berlangsung dengan efektif, serta mencegah munculnya PKL liar di wilayah-wilayah yang sudah ditetapkan.