“Kasihan TNI kita disalahkan terus. Rakyat Indonesia juga menonton kita karena ini kontestasi jadi pemimpin negara.
"Kalau memang dari awal proses izin tempat saja sudah tidak jujur, bagaimana memimpin negara. Ga bahaya tah,” pungkas Nusron.
Sebelumnya, Kapuspen TNI Mayjen Nugraha Gumilar mengonfirmasi bahwa Museum Diponegoro adalah aset TNI.
Oleh karena itu, tempat tersebut disebut tidak boleh digunakan untuk kampanye sebagai bentuk komitmen netralitas.
Lalu, Kadispenad Brigjen Kristomei Sianturi menjelaskan kronologi di balik izin dari acara ‘Desak Anies’ tersebut.
Baca Juga: Rafathar Kaget Bukan Kepalang saat Raffi Ahmad Bongkar Fakta Sebenarnya soal Penangkapannya
"Saat itu ada rencana akan dipinjam oleh satu organisasi, di mana pengelola monumen tidak mengetahui bahwa monumen tersebut akan digunakan untuk kegiatan salah satu paslon.
"Namun, pada saat diketahui bahwa monumen akan digunakan sebagai tempat kegiatan salah satu paslon, maka pihak yayasan membatalkan peminjaman tersebut," ujar Kristomei.***