news

Anies Sebut Polusi Udara Tak Punya KTP, Prabowo : Anggaran 80 Triliun Salahkan Hujan Dan Angin Mending Tidak Perlu Ada Pemerintahan!

Rabu, 13 Desember 2023 | 16:24 WIB
Dialog panas debat capres Prabowo Vs Anies soal polusi udara (Instagram/@kpu_ri)

GORAJUARA - Calon Presiden (Capres) nomor urut 2 Prabowo Subianto dalam sesi tanya jawab pada acara debat perdana Capres-Cawapres sempat mengkritik calon presiden nomor urut 1 Anies Baswedan terkait polusi di DKI Jakarta.

Dalam debat Prabowo Subianto awalnya menanyakan kepemimpinan Anies Baswedan sebagai Gubernur DKI Jakarta selama lima tahun dengan anggaran mencapai Rp 80 Triliun yang dinilai belum mampu membawa dampak signifikan terhadap permasalahan polusi udara di DKI jakarta tersebut.

Debat capres perdana yang diselenggarakan KPU RI berlangsung panas, dimana Prabowo menilai Anies Baswedan saat menjadi Gubernur DKI Jakarta tidak bisa berbuat apa-apa, sehingga permasalahan polusi di Jakarta semakin meningkat belakangan ini.

Baca Juga: Prakiraan Cuaca, Rabu 13 Desember 2023, Bandung Diprediksi Cerah hingga Malam, BMKG: Waspadai Angin Kencang

"Jakarta menjadi daerah polusi udara tertinggi di dunia, Jakarta dengan anggaran Rp 8 triliun, Anies sebagai gubernur tidak dapat berbuat sesuatu yang berarti dalam mengurangi polusi," tanya Prabowo kepada Anies Baswedan

Anies lalu menjawab persoalan polusi udara di jakarta dengan memulai pembahasanya mengenai pandemi covid-19 menurutnya ketika di suatu daerah mengatakan bahwa tidak ada covid-19, di jakarta ada covid.

Namun hal tersebut disanggah prabowo sebab Ia bilang sedang tidak bertanya mengenai covid-19 tapi membahas polusi udara di jakarta.

"Saya tidak tanya Covid, saya tanya polusi,” kata Prabowo dalam debat tersebut

Lalu Anies Baswedan melanjutkan argumennya bahwa angin di wilayah DKI Jakarta tak bisa dikontrol. Ia mengingatkan bahwa polusi udara tak punya KTP.

Baca Juga: Ini 4 Rekomendasi Wisata Pantai Terindah di Pangandaran, Cocok untuk Liburan Akhir Tahun Bersama Keluarga

"Polusi udara tak punya KTP, angin tak ada KTP, bergerak dari sana sini, ketika polutan muncul dari PLTU mengalir ke Jakarta karena Jakarta punya indikator. Ketika angin bergerak ke arah Sumatera laut Jawa, di sana tidak ada alat monitor maka tidak muncul," kata Anies.

Jawaban itu kemudian disanggah oleh Prabowo bahwa Anies hanya menyalahkan angin.

Prabowo mengatakan, "Ya susah kalau kita menyalahkan angin dari mana aja. Jadi saya bertanya, dengan anggaran begitu besar langkah-langkah yg bisa dilakukan untuk dengan riil dalam lima tahun mengurangi polusi juga dimana rakyat Jakarta begitu banyak yang mengalami sakit pernapasan," Pungkas Prabowo

Menanggapi jawaban Anies, Prabowo mengatakan bahwa Anies tak seharusnya menyalahkan angin dalam permasalahan mengenai polusi udara tersebut.

Halaman:

Tags

Terkini