GORAJUARA - Pilpres 2024 rasanya semakin dekat saja dan wajib dilalui oleh seluruh warga Indonesia. Para Capres dan berlomba-lomba memaparkan visi misi yang mereka rangkum sebagai bentuk menarik perhatian masyarakat.
Dalam debat pertama yang disiarkan langsung oleh KPU RI pada laman youtube resmi. Menampilkan para calon Presiden RI 2024 mendatang beserta dengan visi misi yang mereka bawa sebagai calon pempimpin negara Indonesia.
Penyampaian visi misi pertama disampaikan oleh nomer urut 1 yakni, Bapak Anies Baswedan. Anies Baswedan memberikan beberapa rangkaian kinerja kedepan jika ia menjabat sebagai Presiden RI tahun 2024-2029.
"Negara hukum menempatkan hukum sebagai rujukan utama untuk memastikan hadir rasa keadilan memberikan kebermanfaatan dan memberikan kepastian kepada semua.
Ini harus dipegang teguh oleh pemegang kekuasaan baik yang dipuncak dan seluruh jajaran. Tapi apa yang terjadi, banyak aturan ditekuk sesuai dengan kepentingan yang memegang kekuasaan.
Apakah ini akan diteruskan? Tidak, ini harus dirubah, ini harus dikembalikan. Kemudian kita menyaksikan betapa hari-hari ini tatanan ketika kita menyelenggarakan pemerintahan, sering tidak sesuai dengan prinsip-prinsip hukum yang kita pegang.
Baca Juga: MANTAP! BRI Jadi Bank Pilihan Kalangan Gen Z dan Millenial, Digandrungi Anak Muda Karena Hal Ini
Karena itulah kami melihat perubahan ini harus kita kembalikan, negara ini adalah negara hukum bukan negara kekuasaan. Dalam negara hukum, kekuasaan diatur oleh hukum dalam negara kekuasaan, hukum diatur oleh penguasa.
Dan kita tidak menginginkan itu terjadi. Pada saat ini, kalau kita lihat hukum itu harusnya tegak dalam kenyataannya ia bengkok, ia tajam kebawah ia tumpul ke atas. Dan kondisi ini tidak boleh didiamkan, tidak boleh dibiarkan dan harus berubah.
Karena itu kita mendorong perubahan mengembalikan hukum menjadi tegak kepada semuanya," ungkap Anies Baswedan.
Usai memaparkan tentang hukum yang berlaku di Indonesia, Anies Baswedan menyinggung hukum yang mengacu pada generasi milenial bahkan generasi Z yang perlu diperhatikan bersama.
"Dan bila kita saksikan hari ini, ada satu orang milenial bisa menjadi wakil presiden. Tetapi, ada ribuan milenial generasi Z yang peduli pada anak-anak bangsa yang peduli pada mereka yang bermarginalkan ketika mereka mengungkapkan pendapat, ketika mereka mengkritik pemerintah.