Justru mereka sering dihadapi dengan kekerasan, dihadapi dengan benturan dan bahkan gas air mata.
Apakah kondisi ini akan dibiarkan? Tidak! Kita harus lakukan perubahan, oleh karena itu kami memperhatikan hal-hal mendasar," tambah Anies Baswedan.
Setelah memaparkan visi misi tentang hukum yang ia akan gencarkan, Anies Baswedan sindir dua kasus yang sempat heboh namun berakhir tak sesuai ekspetasi para masyarakat.
"Kita menyaksikan pada saat ini, ada peristiwa seperti peristiwa Ibu Mega Suryani Dewi, seorang ibu rumah tangga, yang mengalami kekerasan rumah tangga. Lapor pada negara tidak diperhatikan, dan ia meninggal korban kekerasan.
Apakah akan dibiarkan? Tidak! Ini harus dirubah. Pendukung Pak Prabowo di pilpres 2019 yang menuntut keadilan pada saat itu, protes hasil pemilu. Apa yang terjadi, dia tewas sampai dengan hari ini tidak ada kejelasan. Apakah ini akan dibiarkan? Tidak! Ini harus dirubah.
Karena itu, kami mendedikasikan diri hadir untuk memberikan komitmen bahwa dari puncak sampai kebawah kami akan tegakkan hukum pada siapa saja.
Kami kembalikan marwah kehidupan bernegara yang menempatkan hukum sebagai tempat yang paling tinggi, dan ketentuan itu berlaku kepada semua termasuk ketika menyangkut urusan ASN, menyangkut urusan TNI dan Polri," jelas Anies Baswedan.
Usai memaparkan visi dan misi, pendukung Anies Baswedan sontak sorai dan tepuk tangan dengan bangga menyambut Capres 01.
Kesimpulan dalam Visi Misi yang dibawakan oleh Capres 01 Anies Baswedan lebih merujuk kepada Hukum yang berlaku di Indonesia. Rasa ketidak adilan yang ia rasakan menjadikan suatu keresahan yang harus dirubah demi Indonesia lebih baik ke depannya.
Anies Baswedan, bertekad akan mengembalikan hukum menjadi tahta tertinggi. Sebagaimana mestinya hukum selalu dijadikan acuan di Indonesia.***