news

Warga Bandung, Pasar Murah Hadir Lagi! Bisa Bebas Datang ke Lokasi Manapun

Rabu, 6 Desember 2023 | 18:15 WIB
Pasar Murah hadir kembali (Diskominfo Kota Bandung)

"Sekarang ini hari ke-8 Pasar Murah. Masih ada 2 hari lagi, Kamis dan Jumat. Jadi ada 6 Kecamatan lagi yang belum melaksanakan Pasar Murah," tuturnya.

Elly mengaku, untuk stok beras dan komoditas bahan pokok lain jelang Nataru di Kota Bandung, masih aman tersedia. 

"Sekitar 60 persen warga Kota Bandung segmen pasarnya beras premium, sedangkan 40 persennya beras medium. Semua ada di kondisi aman. Termasuk komoditas lain, meski memang ada kenaikan harga," katanya.

Baca Juga: Cape Jalan-Jalan Terus di Braga? Kuy Mampir ke Delapan Belas Coffee and Brew, Cocok Buat Ngopi di Tengah Keramaian

Kenaikan harga terjadi pada komoditas cabai rawit domba dan cabai merah tanjung. Harga cabai rawit domba meski tinggi, tapi sudah memperlihatkan tren penurunan. Semula menyentuh Rp100.000 - Rp120.000/kg, sekarang di kisaran Rp90.000/kg.

"Cabai merah tanjung itu sekitar Rp80.000 - Rp90.000/kg. Ini terjadi karena dampak dari cuaca yang tidak jelas. Kemarin kita terdampak El Nino kekeringan, sekarang hujan terus. Jadi di daerah sentra juga kita sangat bergantung," jelasnya.

Kota Bandung biasanya memperoleh pasokan cabai merah tanjung dari Banyuwangi, Jawa Timur. Sedangkan cabai rawit domba dari Magelang, Jawa Tengah.

"Tapi kita juga dapat pasokan dari tetangga, seperti Kabupaten Bandung, Kabupaten Bandung Barat, dan Garut. Hanya sebagian besar dari Jawa Tengah dan Jawa Timur," imbuhnya.

Sementara itu, Teti Herawati salah satu warga Kecamatan Regol yang ikut mengantre beras medium menuturkan, ia telah datang sejak pukul 07.30 WIB di Pasar Murah.

Baca Juga: CATAT! Ini Waktu yang Tepat untuk Sarapan agar Bisa Membantu Turunkan Berat Badan dan Tekanan Darah

"Begitu saya datang, sudah banyak yang antre. Berarti sebelumnya juga sudah ada yang antre. Harga berasnya Rp53.000 dapat 5 kg. Saya Beli 10 kg," kata Teti.

Ia berharap, Pasar Murah bisa sesering mungkin diadakan. Sebab sangat membantu kebutuhan keluarga besarnya.

"Saya merasa sangat terbantu. Di rumah saya ada 9 orang yang tinggal. Semoga bisa sering-sering diadakan Pasar Murah. Sehingga masyarakat seperti saya atau di bawah saya akan sangat terbantu," ungkapnya.

Serupa dengan Teti, salah satu warga Regol lain yakni Yeti mengaku, bisa membeli banyak kebutuhan pokok dengan harga miring di Pasar Murah.

Baca Juga: BRImo FSTVL Gandeng BenihBaik Tanam 33 Ribu Pohon Mangrove, Terapkan Prinsip ESG, Social, and Governance (ESG) Terus Dilakukan

Halaman:

Tags

Terkini