Baca Juga: Ada Banyak Spot Wisata di sini! Taman Hutan Raya Ir H Djuanda Wisata Alam dengan Keindahannya
Ema menyebutkan, yang harus dihadapi dalam pengendalian inflasi khususnya komoditas pangan penyumbang inflasi dimana situasi dan kondisi baik global, nasional maupun regional akan berpengaruh.
Di antaranya belum kondusifnya situasi seperti perang Ukraina-Rusia ditambah perang Israel-Palestina serta masih adanya El Nino di beberapa daerah produsen bahan pangan yang akan menimbulkan dampak seperti kekeringan, kebakaran dan kekurangan air bersih.
"Karena Kota Bandung sebagai kota konsumsi yang tergantung terhadap pasokan dari luar daerah. Dalam pengendalian inflasi agar berpedoman pada kegiatan strategi 4K," ungkapnya.
Di tempat yang sama, Kepala Bagian Perekonomian Setda Kota Bandung,Tubagus Agus Mulyadi mengungkapkan, inflasi Kota Bandung pada November 2023, berada pada posisi paling rendah dibandingkan dengan 7 kota sampel perhitungan inflasi oleh BPS yaitu sebesar 2,36% (YoY).
Sementara, kota lainnya Depok 2,54%, Tasikmalaya 3,11%, Bogor 3,64%, Sukabumi 3,03%, Cirebon 3,27% dan Bekasi 3,06%.
Baca Juga: CATAT! Ini Waktu yang Tepat untuk Sarapan agar Bisa Membantu Turunkan Berat Badan dan Tekanan Darah
"Adapun andil inflasi di Kota Bandung antara lain cabai merah 0,09%, cabai rawit 0,06%, bawang merah 0,03%, telur ayam ras 0,02%, beras 0,01%, nasi dengan lauk 0,01%, rokok kretek filter 0,01% dan cabai merah menjadi penyumbang inflasi terbesar," jelasnya.
Hal ini, lanjut Agus, dikarenakan gagal panen dan perubahan iklim El Nino yang berdampak pada kurangnya pasokan, namun secara umum komoditas pangan Kota Bandung masih stabil, kecuali aneka cabai harganya belum stabil dan terus berfluktuatif sampai saat ini (dikarenakan cuaca).
"Kota Bandung sebagai kota konsumsi, pasokan bahan pangannya sebagian besar didatangkan dari luar Kota Bandung. Sehingga apabila pasokan bahan pangan mengalami gangguan akibat berkurangnya produksi dari daerah produsen akan mengakibatkan pasokan bisa berkurang untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, " ungkapnya.
Ia menambahkan, adapun aktivitas bidang ketahanan pangan, melalui deteksi dini harga Kepokmas di pasar tradisional dan modern. Hal itu sebagai bahan kebijakan dalam pengendalian inflasi komoditas pangan di Kota Bandung.
"Di samping optimalisasi Buruan Sae dengan OTG (Organik Tower Garden), gerakan pangan murah, pasar murah, Bansos, operasi pasar murah beras medium dan ATM beras," ungkapnya.
Agus mengatakan, untuk beberapa bulan ke depan dengan memanasnya suhu geopolitik dan adanya masa kampanye calon presiden dan wakil presiden yang dimulai tanggal 28 November 2023 - 10 Februari 2023.
Agus memprediksi, berpengaruh dalam pengendalian inflasi di Kota Bandung, khususnya permintaan bahan bahan kampanye seperti spanduk dan sembako untuk sumbangan kampanye.