Gorajuara- Pemerintah Indonesia di bawah kepemimpinan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam), Mahfud MD, tengah menghadapi isu serius terkait pengungsi Rohingya.
Sebagai calon wakil presiden nomor urut 3, Mahfud MD menyampaikan rencana pengembalian pengungsi Rohingya ke Myanmar melalui United Nations High Commisioner for Refugees (UNHCR).
Dalam kunjungannya ke MTS Annida Al Islamy Bekasi dalam acara Dialog Kebangsaan, Mahfud MD menegaskan, "Akan kami rapatkan bagaimana caranya mengembalikan ke negaranya melalui PBB, karena ada perwakilannya, nanti saya akan pimpin rapatnya."
Baca Juga: Timnas AMIN Sukses Gelar Program 'Desak Anies' Capres Ini Dihujani Pertanyaan, Berikut Rangkumannya!
Penanganan pengungsi Rohingya di Indonesia berada di bawah pengawasan UNHCR, lembaga PBB yang fokus pada isu pengungsi. Meskipun Indonesia tidak ikut menandatangani konferensi PBB mengenai pengungsi, namun aspek kemanusiaan tetap dipegang teguh.
Meski awalnya memberikan bantuan, lonjakan jumlah pengungsi Rohingya di Indonesia menimbulkan beban besar bagi masyarakat, hingga mencapai penolakan.
Menurut Mahfud MD, meskipun Indonesia tidak menjadi tanda tangan dalam konvensi PBB tentang pengungsi, kemanusiaan tetap menjadi prinsip yang dijunjung tinggi. Hal ini menunjukkan kesiapan Indonesia untuk bersikap responsif dan empatik terhadap kondisi kemanusiaan yang kritis.
Hingga saat ini, lebih dari 1.147 pengungsi Rohingya telah berada di Aceh, dan diperkirakan jumlahnya akan terus bertambah seiring dengan terus datangnya gelombang pengungsi.
Baca Juga: Majas Hiperbola: Bahasa Dramatis, Simak Contohnya, Sering Digunakan dalam Percakapan
Presiden Joko Widodo telah memerintahkan Mahfud untuk berkoordinasi dengan pemerintah daerah dalam menangani kasus ini.
Isu pengungsi Rohingya juga menjadi perhatian publik karena beberapa kejadian yang memicu kontroversi, seperti protes terkait jumlah pangan yang kurang memadai dan penolakan bantuan oleh sebagian warga.
Bahkan, ada kejadian di mana para pengungsi membuang pangan yang masih utuh sebagai bentuk protes atas perlakuan yang mereka anggap tidak adil.
Baca Juga: Mahasiswa Terperangkap di Gunung Marapi Berhasil Dievakuasi, Sempat Membuat Heboh Media Sosial
Keputusan untuk mengembalikan pengungsi Rohingya ke Myanmar melalui PBB menjadi langkah yang tidak hanya menunjukkan kerjasama internasional tetapi juga memberikan penekanan pada nilai-nilai kemanusiaan.